Pengantar
Tulisan ini tidak dapat dianggap sebagai tulisan rohani karena sangat jauh dari kriteria buku rohani. Saya sendiri menyebutnya hanyalah sebuah cermin bagi diri sendiri. Kalau ada pembaca yang bisa bercermin dari tulisan ini maka terpujilah Tuhan. Tetapi kalau dalam tulisan ini ada yang dianggap tidak sesuai dengan hati nurani atau penalaran sehat, hal itu di luar maksud saya. Hanya satu hal yang terus mendorongku yakni memuji Tuhan yang telah begitu banyak berbuat baik bagiku. Betapa agung karyaNya. Karya itu kadang tak dapat saya mengerti tetapi kadang juga membuatku tersenyum bahagia.
Catatan ini saya beri nomor untuk memudahkan pembaca memilih mana yang sesuai dengan keadaan dirinya. Selain itu hampir setiap judul tidak ada hubungan satu sama lain. Jadi, anda yang membaca tulisan ini tidak boleh terkejut jika tidak menemukan alur yang jelas antara topik yang satu ke topik yang lainnya.
1. AKU MENCINTAIMU
Yesus pandanglah suasana hati ini. Kadang aku merasa berbeban berat, terutama dengan semua hal yang telah kami alami. Aku seakan seperti Yunus, menolak tugas-tugas perutusan ini. Tetapi aku sama sekali tak berdaya, sama seperti Yunus. Aku menyertakan ketidakikhlasan dengan perbuatan baikku, dan perkataan getir setiap pemberianku, bahkan setiap penglihatanku disertakan pula pandangan salah. Yesus jangan biarkan canda mulut dan bibirku merusak keutuhanku, janganlah Kauserahkan aku kepada keserakahan mata dan telingaku. Lepaskan aku dari erangan geraham, jangan pula Kaubiarkan aku mengalah pada kegetiran hidup manusawi ini. Buatlah aku menyukai kerukunan di antara saudara, persahabatan sejati di antara kawan, serta iman dan cinta yang serasi di antara jemaat. Yesus, Engkau tahu, kadang cinta disertai pamrih, kadang iman disertai keraguan, kadang pengharapan disertai keputusasaan. Oh Yesus Guruku, alangkah nistanya hidup semacam itu. Jadikanlah aku teguh, walau kesetiaanku sering disertai kelalaian, jadikanlah aku sesuai dengan apa yang Kaukehendaki, walaupun hati ini sering lari mencari yang bukan kehendakMu. Yesus, betapa agung nama-Mu. Telah Kaunyatakan kepadaku rindu-Mu yang membara ketika aku mengembara, Kaunyatakan pula keletihan-Mu mencari diriku ketika aku menghilang. Dengan apakah akan kubalas semua pengorbanan-Mu. Perkenankanlah aku mencintai-Mu sampai selama-lamanya. Tuhan Rajaku, lihatlah hati ini dalam segala kerapuhan dari keresahannya. Aku berusaha memilih dan memiliki-Mu, entah di manapun aku berada dan dalam situasi apa pun. Berkatilah itu! Yesus, aku mencintai-Mu, hanya Eengkau Tuhan, meskipun aku sering kali menyakiti-Mu. Terpujilah nama-Mu selama-lamaNya. (Sikakap, 22 Juni 2003; pkl 07.45)
2. PUJIAN SENJA
Yesus, senja sudah datang. Keletihan sudah sangat memuncak. Kulambungkan pujian dan syukur atas segala kasih karunia dan penyertaan-Mu. Dengan ini kuhantar umat kepada hadirat-Mu. Berkatilah mereka. Ampunilah segala kesalahan kami dan berkatilah semua orang yang bertahan dalam kebajikan. Semoga peristiwa iman yang dialami senantiasa bertumbuh dan berbuah melimpah. Dengarkanlah, ya Tuhan, semua orang yang senantiasa mengharap belas kasih-Mu, terutama mereka yang kini masih berada dalam api penyucian. Semoga para Kudus di surga Kaupakai untuk mendoakan kami. Berkat jasa mereka, tidak Kauperhitungkan noda kami. Yesus yang baik dan murah hati jadikanlah hati kami seperti hati-Mu. Biarlah kami menjadi garam dan terang-Mu di masyarakat.
(Sikakap, 22 Juni 2003; pkl 18.00)
3. KEINDAHAN ABADI
Bapa di surga, seluruh alam raya Kauciptakan dalam keindahan. Apa yang tercipta sangat indah, dan dia yang memandang juga indah. Dua keindahan menyatakan keindahan-Mu. Kebutuhan akan keindahan Kautanam dalam hati setiap manusia. Alangkah kelirunya kalau pemenuhannya dicari dalam alam dan ciptaan ini sebab kami tak dapat dipuaskannya. Ketidakpuasan ini menunjukkan bahwa ada keindahan yang lebih di luar keindahan yang tercipta. Itulah sebabnya kami tiada berhenti mencari. Mencari dan terus mencari hingga kami menemukannya. Jika di luar Engkau tunjukkanlah, jika di dalam Engkau nyatakanlah dalam kemurahan-Mu. Bapa Engkaulah keindahan abadi dan kenikmatan sejati. Entah bagaimana bentuknya, entah bagaimana pula rasanya. Yang pasti tentulah melebihi segala bentuk kenikmatan dan kepuasan rasa yang diberikan oleh keindahan tercipta. Bagiku, Bapa adalah segal-galanya. Aku tak mau dengan segala kenikmatan indrawi. Aku tak ingin dengan segala kepalsuan. Aku telah lama mengembara dalam apa yang bukan Engkau. Bapa, aku tidak sanggup mencari Engkau. Karenannya tolonglah aku, ya Keindahanku biar kurasakan Keindahan-Mu.
(Sikakap, 24 Juni 2003)
4. TUHAN LINDUNGILAH KAMI
Yesus dengan sangat tegas Engkau bersabda bahwa bukan orang yang berseru-seru kepada nama Tuhan yang akan masuk surga tetapi mereka yang melakukan kehendakMu. Bantulah kami untuk mengerti sabda dan kehendak-Mu itu. Dirikanlah rumah rohani bagi kami di atas cinta dan kebenaran-Mu, topanglah kaki kami agar berlangkah dengan benar, jauhkanlah kami dari angin badai, dinginnya malam serta telinga yang tuli, mata yang buta, kaki yang kaku, hati yang beku, bibir yang bisu, rasa yang hambar. Buatlah hati kami berkobar-kobar mencari Engkau sehingga di akhir zaman Engkau mendapati kami dalam keadaan sempurna. Jauhkanlah dari kami kelancangan mengadili tetapi gantilah dengan semangat memperbaiki diri. Bataslah gerak-gerik kami yang cenderung mencari kepuasan indrawi belaka, tetapi ubahlah menjadi kekuatan mencari kenikmatan Engkau dan surgawi. Terpujilah Engkau Tuhan selama-lamanya dan ampunilah segala dosa kami. Amin (Sikakap, 25 Juni 2003; pkl 23.30)
5. PAKAILAH AKU TUHAN
Yesus yang Mahakudus terpujilah nama-Mu. Kepada hatiMu yang Mahaindah, aku mngucap syukur. Aku bersyukur atas darah dan air yang mengalir dari lambungMu yang kudus. Dengan itu, dosa kami disucikan, dahaga kami dipuaskan, keletihan kami menjadi kuat, kelaparan kami menjadi kenyang, ketiadaan kami menjadi kaya, kekosongan kami menjadi penuh, kegelapan kami menjadi terang, harapan kami menjadi nyata, keraguan kami menjadi kepastian, dan kematian kami menjadi hidup. Kobarkanlah hatiku untuk mencintai. Mencintai engkau. Mencintai umatMu. Mencintai ciptaanMu. Semangatilah jiwaku untuk mengampuni. Gerakanlah tubuhku untuk menolong. Sentuhlah hatiku untuk selalu mengingatMu. Biarkan seluruh hidupku menjadi suatu pujian bagi kemuliaan namaMu. Pakailah aku Tuhan untuk melayani umatMu dan Engkau kupuji selamanya. (Sikakap, 26 Juni 2003; pkl 21.30)
6. KERJA BERSAMA TUHAN
Yesus, terima kasih, Engkau senantiasa menemani diriku dalam bekerja. Semoga segala pekerjaan yang dilaksanakan hari ini berkenan di hatiMu. Semoga berguna pula bagi kami. Ajarilah kami untuk senantiasa mengerti bahwa setiap pekerjaan yang dikerjakan dengan tulus dapat menjadi suatu pujian bagi namaMu. Pekerjaan, sekecil apa pun itu, jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh dalam namaMu dapat mendatangkan kebaikan. Bantulah kami ya Tuhan agar senantiasa dapat melihat kehadiranMu yang mengagumkan. Engkau yang hadir dalam seluruh kegiatan kami. Tuhan yang Mahamurah terpujilah namaMu. NamaMu yang indah Kauperkenankan kami menyebutnya. Bantulah semua orang yang mencari Engkau. Semoga berkat pertolonganMu kami akhirnya berdiam di dalam Engkau, dan bekerja bersama Engkau. Alangkah indahnya hidup dan berjuang bersamaMu. Kami merasa aman dan tanpa takut. Kami boleh menikmati perjuangan hidup kami. Jangan biarkan kami disesatkan oleh Iblis. Jangan biarkan pula kami berjalan di jalan yang tak benar. Semoga RohMu senantiasa menuntun kami untuk mengerti bahwa Engkaulah Jalan Kebenaran dan Hidup kami. Amin. (Sikakap, 27 Juni 2003)
7. PERSAHAATAN
Yesus, Tuhanku betapa indahnya sebuah persahabatan. Persahabatan memberikan warna yang indah dalam kehidupan ini. Kami menyadari bahwa kadang persahabatan membuat kami kecewa dan patah semangat. Namun persahabatan jugalah yang membuat hidup lebih lebih indah, lebih menawan, lebih menyejukkan. Persahabatan memberi kami semangat, menguatkan perjuangan dan bahkan meneguhkan iman. Arti sebuah persahabatan hanya terletak dalam dua arah yang sifatnya paradoksal. Tak ada persahabatan tanpa kejengkelan, tapi tak ada pula persahabatan tanpa kasih. Tak ada persahabatan tanpa pengorbanan, tapi tak ada pula persahabatan tanpa “keuntungan”. Persahabatan telah mendidik kami untuk memahami arti cinta, pengorbanan, kesetiaan, tepat janji, jujur, tulus dan bahkan kerinduan. Yesus, bantulah kami dalam mengarungi terjalnya kehidupan ini. Ampunilah pula segala dosa yang telah kami lakukan. Hampir tak sedetikpun kami jalani hidup ini tanpa kesalahan, kekurangan, kekeliruan dan dosa. Tetapi kami percaya bahwa tidak ada ruang dalam hidup ini di mana di sana tak ada rahmat. Tuhan terpujilah namaMu. Amin. (Sikakap, 28 Juni 2003)
8. TELADAN PARA KUDUS
Yesus, kebenaran hidup seorang kudus kumengerti bukan terletak pada nama dan karyanya yang memukau tetapi pada ketekunan dan kesetiaannya bertobat terus-menerus. Ia bersedia berjalan bersama Engkau. Bukan pula pada kearifannya menyelesaikan persoalan tetapi pada kerelaannya menanggung setiap permasalahan. Kehebatannya pun bukan terletak pada keberhasilannya yang gilang-gemilang, tetapi pada kejujuran akan kelemahannya dan kerendahan hati meneriman kegagalan. Yesus lihatlah! Kami seringkali bertingkah laku tidak sesuai dengan kehendakMu. Kami kerapkali menyakiti hati sesama. Kami berkehendak berbuat baik dan benar, tetapi apa yang kami lakukan kerapkali buruk dan salah. Ibarat bunga kami telah layu, laksana kupu-kupu kami telah kehilangan sayap. Bagaikan sebatang pohon, kami telah kehilangan akar. Seumpama mata air, kami telah kering. Andaikan pena, kami telah kehabisan tinta. Ibarat baju, kami telah koyak dan kotor. Laksana musik, kami bernada sumbang. Demikianlah bila kami berdosa. Berilah kami rahmat agar sama seperti para kudusMu berani bangun dan berjalan bersama Engkau. Amin. (Sikakap, 29 Juni 2003)
9. KASIH TUHAN
Bapa di surga, terpujilah namaMu. Engkau kuagungkan selama-lamanya. Kubersyukur padaMu Tuhan. Atas segala yang Kauberikan. Engkau tahu segala sesuatu. Engkau tahu siapa aku ini. Untuk sekadar menyebut namaMu saja aku tak pantas, apalagi menerima rahmat dariMu. Aku lebih pantas menjadi sasaran amarah-Mu. Engkau menjadikan aku seorang calon imam, suatu panggilan yang hanya layak bagi orang-orang yang baik, sebab melalui mereka Engkau memberikan diri-Mu kepada dunia. Oh, Bapa dimuliakanlah nama-Mu. Dengan apakah kan kubalas cinta-Mu ini. Tak ada Tuhan!. Aku tak sanggup. Hanya rasa syukur dan syukur yang tak ada hentinya kupanjatkan. Kini aku tahu bahwa Tuhan adalah Allah yang Mahakasih dan kasihNya abadi. Kasih-Mu Kaunyatakan lewat sesamaku. Mereka dengan caranya sendiri memancarkan kasih dan keanggunan-Mu. Mereka dengan kekayaannya menyatakan kelimpahan rahmat-Mu. Lebih dari segala-galanya, Kaunyatakan keagunganMu, kasih dan karyaMu melalui Dia yang telah wafat di salib yakni Yesus Kristus Tuhan kami. Amin. (Sikakap, 30 Juni 2003; pkl 21.30)
10. MOHON KEBIJAKSANAAN
Tuhan Yesus Kristus, ajarilah kami untuk bijaksana dalam menyikapi perilaku orang lain terhadap kami. Jauhkan kami dari sikap menuntut agar orang lain menjadi seperti yang kami kehendaki. Sebaliknya berilah kami kepekaan untuk mengerti diri lebih baik. Dengan itu, dan berkat pertolonganMu, kami akan menjadi pribadi yang utuh. Berilah kami RohMu agar mampu memberi penilaian atas sikap dan tingkah laku kami. Semoga kami tidak terjebak menjadi orang yang sombong, ingin dipuja dan dipuji; juga kekanglah kami agar tidak menilai orang lain seturut selera kami sendiri. Tuhan Yesus terpujilah namaMu selamanya. Amin. (Sikakap 24 Juni 2003)
11. KHAYALAN
Yesus, luruskanlah daya khayal manusiawi
Perbaikilah apa yang tidak patut bagiMu
Ampunilah apa yang mendatangkan maut
Siramilah dengan embun Roh Kudus apa yang berkenan
Jadikanlah hati seputih kapas
Jadikanlah jiwa selembut sutera
Oh…………
Teringat apa yang menggetarkan
Terkenang apa yang memabukkan
Terindu apa yang menggelisahkan
Ternanti apa yang tidak diinginkan
Teringini apa yang bukan kehendak
Terhantar lidah menuju madu beracun
Terdekap apa yang menghancurkan
Tercebur raga ke dalam api membara
Terhempas di lautan kematian
Oh………..
Oh, Tuhan kendalikan fantasi manusiawi
Agar tidak menjadi nyata
Terpujilah Engkau Tuhan
yang datang sebagai Raja
Juruselamat dan Penebus dunia. Amin. (Sikakap, 9 Juli 2003)
12. YESUS PENEBUS
Yesus Penebus manusia, bilur-bilurMu yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pikulan yang Kaualami menyucikan lubuk hatiku. Dosa mengalirkan tetesan madu, tetapi kemudian pahit bagaikan empedu. Ia menusuk tajam laksana gigi ular berbisa, mematikan bagaikan racun. Manusia terjerumus ke dalam malapetaka dan di tengah-tengah Jemaat dan Gereja-Mu menjadi malu. Karena dosa, manusia tak berakal budi. Ia merusak diri, siksa dan cemooh diperoleh. Hati membelok ke jalan yang menyesatkan. Jiwa tergelincir ke dalam ruangan-ruangan maut. Oh, suara Sang Guru, dengarkanlah wahai manusia: “Marilah makanlah rotiKu dan minumlah anggur yang telah Kuganti, buanglah kebodohan maka kamu akan hidup, dan ikutlah jalan pengertianKu”. Biarlah telingamu mendengar suaraNya dan hatimu terpukul karenanya. “Siapa mendapatkan Aku mendapatkan hidup dan Tuhan berkenan akan Dia. Benar bahwa berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal. Baginya jalanMu seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata, seperti pedas bagi lidah dan bising bagi telinga. Orang yang serong hatinya dihina, akan memalukan dan memburukkan diri. Yesus GuruKu, jangan biarkan masa lalau membuntutiku. Jangan biarkan pula kesucian yang hendak kugapai terbang melayang, tetapi kenajisan dan nafsu serakah menjemputku. Topanglah aku oleh tanganmu yang perkasa, biarlah aku bersorak kegirangan sebab Engkau menyertaiku” Potonglah pikiran yang mengembara dan cabutlah angan yang liar. Biarlah jiwa merangkul Dia dan hatimu berteduh dalam kasihNya. Yesus, Engkau tahu hari kemarin kami, Engkau kenal hari kami kini, dan Engkau pahami pula akan hari esok umatMu. Biarkanlah seluruh hidup umatMu berkenan di hati-Mu dan semua orang menyaksikan bahwa Engkaulah Allah Penyelamat bagi yang terbelenggu. Yesusku, Penebusku terpujilah Engka selama-lamanya. (Sikakap; 15 Juli 2003; Pkl 17.30)
13. YESUS ANAK ALLAH
Yesus, segala sesuatu yang Kauajarkan kepadaku sungguh benar. Semoga Tuhan, pada masa ini Engkau berkata bagiku: “Engkaulah anakKu yang Kukasihi kepadamulah Aku berkenan”; sehingga aku akan berseru dengan suara gemuruh: Roh Tuhan ada padaku, oleh sebab Ia telah mengurapi aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin dan Ia telah mengutus aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas untuk memberitahukan tahun rahmat Tuhan telah datang”. Karena Engkau adalah Anak Allah, maka dengan gegap gempita aku memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah aku Kau utus. Tetapi sebelum segalanya terjadi, tahirkanlah aku terlebih dahulu. Jadikanlah hatiku adalah tahta-Mu dan akal budimu adalah mahkota-Mu, dan jiwa batinku adalah tempat Engkau mengaso. Maksudku ialah kuasailah aku, hatiku, akal budiku jiwa dan roh batinku, jadilah milikMu. Aku tak pantas memiliki-Mu aku hanya mau menghampiri tahtaMu, itupun jika Engkau berkenan. Tetapi sunguh Engkau pantas memilikiku dan berbuatlah sesuka hatiMu. Jika aku adalah milik-Mu, maka aku tak punya apa pun di dunia ini. Aku hanya mampu berkata: Jika engkau atau siapa pun meminta kepadaku, aku akan menjawab: Aku adalah milik KRISTUS, mintalah dariku kepadaNnya. Jadi, aku hanya menuju Engkau maka segala sesuatu yang orang lain perlukan pasti terpenuhi. Kini aku mengerti apa yang kau perintahkan: ”Berilahlah kepada setiap orang yang meminta kepadaMu” Yesusku, Engkaulah hartaku, dan aku akan membahagiakan kepuyaanku yakni Engkau kepada siapa pun yang memintanya. Aku mau Tuhanku, aku akan memberitakan bahwa Engkaulah Tuhan dan sumber segala kasih karunia. AMIN. (16 Juli 2003, pkl 07.30)
14. YESUS TUHAN DAN RAJAKU
Yesus, Engkau Tuhan dan Rajaku. Katakanlah kepadaku: ”Engkaulah anakku Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini, Engkau adalah imam untuk selama lamanya menurut peraturan dan kehendakKu.” Lengkapilah aku dengan Roh Kudus-Mu agar aku dapat merasakan pengalaman saudara-saudaraku, dapat bertahan dalam perjuangan hidup dan tidak berbuat dosa. Berilah aku keberanian untuk menghampiri tahta kasih karunia-Mu, yang dengannya aku menerima rahmat dan mendapat kasih karunia untuk mengagungkan nama-Mu. Berilah aku kejernihan pikiran agar mengerti Engkau di dalam orang lain sebab aku sendiri adalah keledai dungu. Jangan biarkan aku tergelincir dalam jurang malapetaka karena memuliakan dan membanggakan diri, tetapi mampukan aku agar berani rendah hati dan memuliakan nama-Mu. Tuntunlah aku kepada ketekunan untuk mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepadaMu. Engkau yang mampu menyelamatkan aku dari maut dan karena kesalehan dan belaskasihan-Mu, aku Kaudengarkan. Ajarilah aku belajar taat dari penderitaan yang kualami dan akhirnya mencapai kesempurnaan-Mu. Tolonglah aku agar sanggup memberikan teladan kesalehan dan kebajikan bagi umat-Mu sehingga kami kelak memperoleh keselamatan abadi. Yesus Imam Agung jadikanlah hati kami seperti hati-Mu, hati yang penuh belas kasih, hati yang lemah-lembut, hati yang peka, hati yang sederhana, hati yang mencintai, hati yang damai dan adil. Amin. ( Sikakap; 16 Juli 2003, pkl 08.00)
15. TUHANLAH RAJA
Aku bersyukur ya Allah Raja semesta alam. Aku hendak mengagungkan Engkau ya Allahku, ya Raja dan aku hendak memuji namaMu selama-lamanya. Engkau akan mengurapi kepalaku dengan minyak dan tanganku penuh dengan wewangian. Kaubiarkan mulutku penuh tertawa dan mataku Kauperkenankan melihat betapa agung karya tangan-Mu. Aku yang akan menerima berkat dari-Mu, melompat-lompat bagaikan anak kambing, aku dan umat akan bersahutan memuji-Mu. Aku tak Kaubiarkan berkeriapan seperti ikan yang kehabisan air, tidak pula merana seperti rumput di musim kering. Aku bersyukur ya Allah, Kau sendirilah yang mengurapi aku agar aku pergi dan memberitakan Injil, tangan yang najis Kauperkenankan untuk memecah-mecahkan roti dan memegang piala keselamatan. Bibir yang keluh tak Kau biarkan kehausan, mata yang kabur tak Kaubiarkan buta, telinga yang lamban tak Kaubiarkan pekak. Seluruh alam akan memuji-Mu. “Lihatlah, Tuhan Raja semesta alam berkenan kepada orang berdosa”. Allahku kepada-Mu kuangkat jiwaku. Dalam kesenanganku aku bertutur: “Aku tak akan goyah untuk selama-lamanya, biar pun badai mengitari jalanku. Tuhanku, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku dalam bilangan para imam. Untuk selamanya aku mau mengidungkan syukur dan mendendangkan pujian bagi namaMu. Syukur bagiMu karena Engkau baik hati, pujian bagiMu karena Engkau menerbitkan matahari bagiku. Terimakasih Tuhan. Hanya itulah yang dapat aku katakan dan terimalah diriku sebagai persembahan bagiMu. Amin. (Sikakap 16 Juli 2003. Pkl 11.00)
16. TUGAS PERUTUSAN
Yesus Engkau hendak mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik. Orang mungkin bertanya: Kabar baik yang mana? Bagaimanakah aku harus menjawab? Yesus adalah Anak Allah., Penebus dosa manusia, tidak ada nama lain di bawah kolong langit ini yang olehnya manusia diselamatkan selain oleh Yesus orang Nazaret itu. Mungkin semua orang akan tertawa dan dengan sinis menjawab: ”Bagimu sajalah kami tidak.” Mungkin yang lain akan menjawab: ”Maaf, nanti sajalah, kami tidak punya waktu.” Mereka tidak memerlukan Engkau. Nama-Mu bukan lagi kabar baik, tidak lagi membebaskan. Sungguh sangat menyakitkan. Sama seperti orang-orang di daerah asalMu tak peduli. Apalagi orang zaman ini, selain tidak mengenal dan melihat Engkau, juga tidak mau tahu tentang Engkau. Jangankan orang yang belum mengenal Engkau, orang yang sudah mengenal Engkau saja masih kurang percaya dan tidak peduli dengan suaraMu. Jika tidak seorang pun yang mendegar pemberitaanku, maka aku akan memberitakan namaMu kepada burung-burung di udara dan margasatwa, pohon-pohon di hutan dan ikan-ikan di laut, rumput-rumput di padang dan gunung-gemunung yang menghiasi alam. Karenanya lengkapilah aku dengan perisai iman, dan berbaju kebenaran. Yesusku jangan biarkan rasa putus asa merasuk diriku. Berilah aku penghiburan kefasihan lidah agar sanggup menyakinkan dan memenangkan sebayak mungkin orang diselamatkan. AMIN (Sikakap 16 juli 2003 Pkl.17.00)
17. ROTI HIDUP
” Ambillah makanlah inilah Tubuhku. Minumlah kamu semua dari cawan.ini sebab inilah darahku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Mat 26:26-28). “Aneh, mengapa Guru, tiba-tiba berkata demikian?” Tanya Yohanes kepada Petrus. ”Aku juga tidak tahu “, jawab Petrus. “Bukankah selama ini, Ia mengambil roti, mengucap berkat, tetapi tidak pernah Ia menyatakan bahwa roti itu adalah Tubuh nya”, sambung Yohanes. Wajah Yesus kelihatan sedemikian tenang. Ia seakan-akan berusaha menutupi segala gejolak yang ada di jiwanya. Suasana malam itu memang terasa sangat mencekam. Yesus tahu bahwa sebentar lagi Ia akan di bawa ke tempat pembantaian.Tiba tiba Petrus bertanya: “Guru bagaimana mungkin roti yang Kau berikan ini adalah Tubuh-Mu?” “Petrus, tidak ingatkah engkau ketika aku berkata bahwa Akulah roti hidup yang telah turun dari surga? Juga tidak mengertikah Engkau bahwa aku telah menyatakan kapada Mu seluruh kehendak Bapa Ku. Karena Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa, apakah tidak mungkin bagiKu, Aku di dalam kamu karena roti ini kujadikan TubuhKu? Aku dapat berbuat apa saja dan aku melakukan semua hal yang kau perlukan agar kau selamat. Bagi manusia tidak mungkin tetapi bagi Ku segala sesuatu adalah mungkin. Jangalah bertanya lagi ,tetapi percayalah. Lakukanlah bagimu untuk mengenangkan Aku.” Para murid pun diam dan percaya bahwa Yesus telah memberikan segalanya demi keselamatan mereka. AMIN. (Sikakap 16 juli 2003 Pkl 17.40).
21. KATA-KATA KONSEKRASI
“ Ambilah , inilah tubuhku. Inilah darahku darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.” (Mrk 14:22-24). Peristiwa perjamuan ini dilukiskan secara sederhana dan amat singkat. Walaupun demikian peristiwa ini dapat dikatakan sebagai jantung seluruh iman Kristen. Mengapa demikian? Ada anggapan bahwa hal penting tidak perlu dilukiskan secara bertele-tele, tetapi cukup mengenai intinya saja. Dengannya, kesan mengada-ada dapat terhindarkan. Kata-kata yang dipilih oleh pengarang juga bukan kata-kata bersayap. Tampaknya kata-kata itu terpelihara dengan baik dalam tradisi karena sedemikian singkat. Pastilah kata-kata itu berasal dari Yesus sendiri dengan tanpa mengalami erosi atau distorsi. Demikianlah juga sampai hari ini terpelihara dengan baik dan secara utuh dapat disampaikan ke seluruh dunia.
22. JURUSELAMAT DUNIA
Yesus Juru selamat dunia. Buatlah kami semakin mencintai Engkau. Semooga cinta itu mendorong kami semakin menghayati firman-Mu, kami laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang tidak lagi merasa tertarik kepada sabda-Mu bahkan semakin beruaha agar suara-Mu tidak lagi diperdengarkan di muka bumi ini. Kami dari hari ke hari makin menjadi kawanan kecil. Pandanglah umat-Mu di Eropa, Amerika, Rusia, Australia. Semoga mereka juga makin giat melaksanakan dan mencintai firman-Mu. Kasihanilah kami ya Tuhan Yesus. Amin. (Sikakap 16 Juli 2003 Pkl 18.03)
23. TUGAS EKARISTIS
“Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur lalu berkata: “Inilah tubuhku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku. Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu yang ditumpahkan bagi kamu” (Luk 22:17.19-20). “Perbuatlah ini!” Sebentar lagi perintah itu akan kulaksanakan. Yesus izinkanlah aku mengatakan sepatah kata kepadaMu. Yesus aku akan melakukannya bukan karena aku telah masuk seminari menengah, sudah masuk seminari tinggi, telah melewati berbagi bentuk pendidikan dan pembinaan, telah mengikuti latihan rohani, sudah melakukan tugas-tugas pastoral; juga bukan karena aku lebih layak dari pemuda lain yang setingkat aku ; tetapi ;
karena Engkau mencintai aku
karena Engkau berkehendak menyelamatkan aku
karena Engkau murah hati
karena Engkau berbelaskasih
karena Engkau tidak memperhitungkan keadaanku
karena Engkaulah Allah yang berkuasa atas segala ciptaan-Mu.
Aku sadar Yesus bahwa aku sama sekali tidak layak memegang tubuh suci-Mu, apalagi memakannya, aku tidak layak memegang pialah kasih-Mu, apalagi meminumnya. Engkau adalah Allahku. Namun aku percaya dan lebih lagi di atas segala kekhwatiranku dan rasa tak layakku, aku tahu bahwa Engkau mengasihi aku. Yesus tiada Allah yang seperti engkau, mencintai aku tanpa batas, mengampuni aku tanpa hukuman, menopang hidupku tanpa menyesal dan beroputus asa. Yesus terpujilah nama-Mu ya Guru dan Sahabatku, Allah dan Tuhanku. Aku mencintai-Mu selamanya. Amin (Sikakap 16 Juli 2003. pkl 20.38)
24. KRISTUS DITEMUKAN DALAM EKARISTI
“Inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan daku. “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu, perbuatlah ini setiap kali kamu meminumnya menjadi peringatan akan Aku.” (1Kor 11:24-26). Yesus, Engkau serahkan TubuhMu sendiri kepada kami setiap hari. Demikian juga Engkau mencurahkan darah-Mu menjadi minuman kami. Tubuh dan darah yang suci menjadi bagi dari tubuh dan darah kami. Dengan itu, Engkau menjadi satu raga dengan kami, Engkau dengan leluasa merasakan getar-getir perjuangan hidup kami dan kami apat merasakan kedamaian yang Kauberikan. Ini sebuah misteri yang amat mengagumkan dan sangat indah merasuk di setiap kalbu orang beriman? Adakah mungkin apa yang suci bersatu dengan yang najis? Sesungguhnya hal itu bagaikan air dengan api. Tetapi toh telah menjadi nyata terjadi. Yang suci dapat menghancurkan yang najis tetapi sebaliknya yang najis sedikit pun tidak dapat mengaburkan apalagi menghancurkan yang suci. Syukur Yesus atas pengorbanan-Mu di kayu salib. Kami boleh merangkak untuk menggapai keabadian, kami boleh secara perlahan mengendus jejak kebijaksanaan-Mu. Jangan biarkan rasa bosan menghantui lika-liku hidup kami tetapi kobarkanlah semangat untuk menelusuri jalan yang telah Engkau tunjukkan kepada kami. Jangan pula sikap tak percaya menggerogoti batin kami, juga Tuhan, jangan biarkan keraguan mencekoki akal budi kami. Biarkan kami, dengan kekuatan tubuh, akal budi, hati nurani, jiwa dan roh mencari-Mu dan menemukan Engkau dalam ekaristi kudus. Terpujilah Engkau Tuhan selama-lamanya. Engkaulah yang kami sembah sampai tak berkesudahan. Amin (Sikakap 16 Juli 2003 pkl 20.420)
25. PEMBERIAN DIRI DIBAPTIS
“Memberi Diri Dibaptis”. Pada mulanya kalimat itu hanya berlaku dan ditujukan kepada mereka yang masih kafir dan yang belum percaya kepada Kristus; atau sudah percaya tetapi belum menjadi anggota Gereja. Memberi diri dibaptis karena sungguh percaya kepada Kristus. Praktis kata itu tidak berlaku bagi mereka yang sudah dibaptis. Tetapi rasanya tidak hanya dimengerti secara demikian. Banyak orang yang sudah dibaptis tetapi belum percaya juga. Jadi, mereka perlu dibaptis lagi? Ini tergantung dari pemahaman “ Memberi diri dibaptis”. Kiranya arti dari “Memberi diri dibaptis “ ialah memberi diri untuk selalu dibimbing dan dibaharui oleh Kristus. Jadi, tidak melulu memberi diri agar secara liturgis dicurahkan atau di mandikan dengan air. Alasannya, pencurahan dengan air adalah lambang pencurahan Roh Kudus. Itu berati dalam arti tertentu tidak boleh hanya sekali saja. Kadang manusia menerima Roh Kudus tetapi kemudian menghujatNya. Karena itulah umat beriman, bahkan setiap saat harus memberi diri dibaptis oleh Roh Kudus sendiri. Dengan demikian, seorang akan selalu berjalan pada jalan yang benar, berpikir dalam alam pikiran spiritual, dan bertindak dalam suasana kasih yang tidak menyesatkan. Tetapi penyesatan akan selalu ada, maka selalu pula kita kembali kepada hakekat dari baptisan yakni kekuatan Roh Kudus agar kita benar-benar menjadi anak Allah, diampuni dari segala dosa, menjadi anggota Gereja yang benar, dapat dengan murni menghayati berbagai sakramen yang ada. “Ya Tuhan bantulah kami agar tidak disesatkan oleh Iblis dunia ini. Baharuilah kami selalu agar kami semakin hari semakin menyerupai Engkau. Amin. (Sikakap 17 Juli 2003 Pkl 10.45).
26. PENGAJARAN DAN PERSEKUTUAN
“Bertekun dalam Pengajaran dan Persekutuan” Tanda nyata dari memberi diri dibaptis ialah bertekun dalam pengajaran dan dalam persekutuan. Patut dibanggakan bahwa masih ada sebagian besar orang yang telah dibaptis sungguh-sungguh bertekun dalam pengajaran. Dapat disebutkan contohnya yakni para gembala umat beriman, para katekis, kaum biarawan dan biarawati dan sebagian umat awam. Mereka ini tetap setia dalam memberi pengajaran iman kepada umat ataupun menerima pengajaran dari Kristus dan Magisterium Gereja. Tetapi tidak luput dari pengamatan bahwa sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang tidak setia. Hal yang sama dapat ditemukan juga dalam umat awam. Diantara mereka terdapat kaum muda dan anak-anak yang setia dan tekun dalam menerima pengajaran dan dengan berani memberi pengajaran iman kepada rekan-rekan sebayanya. Demikian juga orang-orang tua (keluarga) bahkan kakek nenek. Tetapi tidak adapat disangkal bahwa sebagian besar umat awam tidak lagi atau jarang peduli dengan pengajaran iman, tidak lagi berkobar-kobar untuk mengikuti perayan Ekaristi dan mendengarkan firman Tuhan (kotbah). Dalam hal persekutuan juga sama. Tidak cukup banyak orang yang mau berkumpul dan berdosa bersama saudaranya yang seiman. Kerap kali mereka lebih suka berkumpul dalam sidang-sidang partai politik, lembaga sosial kemasyarakatan yang akhir-akhir ini dituding menjual rakyat. “Tuhan Yesus ampunilah kami karena tidak setia pada pengajaranMu”. (Sikakap 17 Juli 2003 pkl 11.05)
27. PERCAYA DAN BERSATU
Semua Orang Percaya tetap Bersatu”. Idealnya memang harus begitu. Kenyataannya sekarang justeru lain. Orang-orang percaya banyak yang tererai-berai. Dulu tidak ada katolik, tidak ada Calvinis, atau Anglikan, atau Ortodox dan lain sebagainya. Yang ada hanyalah orang-orang yang percaya kepada Kristus karena pengajaran para rasul. Tragisnya lagi, diantara orang-orang katolik, di antara orang-orang Protestan, diantara orang-orang Ortodox saling membunuh, saling mendengki, saling mengklaim dirinya sebagai yang paling benar. Bukankah sesuatu yang mengejutkan kalau terdengar berita bahwa ada pastor, ada pendeta, ada pengurus Gereja atau Jemaat saling mendengki, tidak saling mengampuni, atau yang lebih kejam lagi saling membunuh?. Begitulah kenyataannya. Kenyataan itu akan terus berlangsung dan sulit berubah atau diperbaiki. Kalau demikian maka kumpulan orang-orang yang percaya sekarang hanyalah sebuah kerumunan yang masing-masingmemiliki jalannya sendiri. Mereka bukanlah suatu barisan yang mengikuti komando dari Sang Kepala Pimpinan Barisan yakni Kristus. Sunggu amat ironis. Yesus begitulah keadaan kami. Kuasa Iblis tak sanggup kami atasi. Selagi Engkau tidak turun tangan lewat urapan Roh KudusMu kami tak mungkin bersatu. Seandainya Engkau mau, bantulah kami agar terciptalah persaudaraan dan persatuan sejati di antara kami. Ampunilah dosa dan ambisi pribadi kami. Kalahkanlah Iblis yang merasuk dalam diri para pengikutMu. Amin. (Sikakap, 17 Juli 2003 pkl, 14.30)
28. KEPUNYAAN BERSAMA
“Segala Kepunyaan Orang Percaya adalah Kepunyaan Bersama” Indah nian cara hidup seperti itu.Suatu cara hidup yang pasti di kehendaki oleh Kristus. Zaman ini memang tak mungkin dan itu dapat di terima oleh akal waras, yang tak dapat di pahami adalah ada orang yang sedemikian rakus sehingga segala kepunyaan bersama yakni, kepada sesuatu yang disediakan oleh Allah, menjadi kepunyaan pribadi, atau kelompok atau golongan tertentu saja. Ada orang yang karena korupsi dan pemerasan, menjadi sangat kaya, sementara ada orang (dan itu jumlah nya sangat banyak) yang sangat miskin karena situasi yang diciptakan oleh si kaya dan si terpelajar. Tega benar. Jadi, puas dengan milik sendiri saja tak cukup, apa lagi untuk menjadi kan milik pribadi sebagai milik bersama. Dan itu adalah perilaku dari orang-orang yang mengaku percaya kepada KRISTUS. Kehidupan para religius pun atau kaum biarawan dan biarawati tidak pernah luput dari gaya hidup semacam ini: RAKUS. Kaum religius dan biarawan/tidak cukup ikhlas untuk menerima tamu; yang keadaannya sungguh memprihatinkan. Mereka lebih berani mengakui pembela kaum miskin, tetapi tidak cukup punya nyali untuk menjamu orang-orang kelaparan. Itulah tragedi kaum terpelajar dan orang-orang percaya. Contoh yang dapat dilihat sangat banyak. Di dunia ini begitu banyak orang yang tidak mampu secara finansial. Tetapi lihatlah betapa sulitnya mereka memasukan anak-anak mereka ke dalam sekolah-sekolah Katholik. Selain sekolah itu sangat mahal dan elit; orang-orangnya juga sulit kompromi dan tak mempan kritik. Oh Tuhan ampuni kami. (Sikakap 14 juli 2003 Pkl 14.47)
29. BERBAGI
“Selalu ada dari mereka (orang percaya) yang menjual harta miliknya,lalu membagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing”. “Menjual harta miliknya “.Kata ini mengagumkan.Secara material itu baik kalau kondisi menuntut demikian.Harta orang-orang percaya bukan melulu materi tetapi juga kebajikan spiritual;moral dan juga teologal.Kata “menjual”tidak dalam konteks dagang ekonomi tetapi lebih pada “pengembangan”.Harta yang sedikit perlu dikembangkan sehingga dapat dibagikan kepada orang lain.Iman “dijual”(menjual pada dasarnya agar untung) artinya dipupuk, diperdalam, dikembangkan sehingga dapat dipersembahkan kepada saudara lainnya. Sisi lain dari kata ”menjual” adalah “mengganti”. Harta kita tidak melulu hal-hal yang baik tetapi juga sifat dan prilaku buruk. Sifat buruk, misalnya malas, pendendam, perlu diganti dengan sifat rajin dan pengampun. Dengan rajin dan dengan pengampun orang-orang percaya dapat memenuhi kebutuhan orang-orang percaya lainnya. Segala sesuatu yang baik pada diri orang-orang percaya pada dasarnya dapat memenuhi kebutuhan saudara percaya lainnya. Asal semua orang mau percaya, maka perbudakan dan kemiskinan di bawah kolong langit ini akan lenyap. Silahkan saja dicoba. Jika setiap orang percaya di bumi ini menyisihkan satu sendok saja nasi dari piringnya, lalu disumbangkan kepada saudara di Ethiopia, saya yakin rakyat Ethiopia tidak mengalami nasib tragis. Dengan demikian, keselamatan Kristus menjadi nyata di bumi ini. Jangan takut berbuat baik, dan jangan pula segan untuk menjual harta milik pribadi sebab dengan cara itulah orang- orang percaya menjadi kaya dan selamat (Sikakap 17.juli 2003 Pkl 15.15).
30. BERKUMPUL DI BAIT ALLAH
“Orang-orang percaya berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.” Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak cukup menolong orang-orang peracaya dewasa ini untuk tiap tiap hari berkumpul di bait Allah. Jangankan tiap hari, pada hari minggu saja masih banyak orang-orang percaya berkumpul dan berkeliaran di tempat lain. Belum lagi karena keterbatasan ekonomi atau tugas rutin, orang-orang percaya akhirnya tidak berkumpul di bait Allah. Bukanlah hal aneh juga bahwa petugas Bait Allah tidak cukup setia berada di rumah Tuhan itu. Ada ada saja alasan. Ada yang berpikir bahwa Bait Allah adalah tempat bersama umat. Jadi kalau tak ada umat tak perlu hadir di sana. Hadir tentu saja tidak sekadar untuk melihat, tetapi untuk merayakan iman. Iman agaknya tidak dapat dirayakan secara pribadi doang. Ada juga alasan karena ngantuk, banyak tugas, sehingga sulit untuk hadir setiap hari di Bait Allah. Kenyataan sebenarnya ialah orang-orang percaya tidak cukup peduli dengan kehadiran Tuhan, perkumpulan bersama tidak cukup menguntungkan secara material, dan tidak cukup bernilai untuk pertumbuhan rohani. Itulah alasan mengapa orang-orang percaya tidak sering hadir dan berkumpul tiap-tiap hari di Bait Allah. Lagi pula kehadiran sekali seminggu yakni hari minggu, dirasa sudah memadai. “YESUS, tolonglah kami buatlah hati kami rindu untuk selalu berkumpul dan berbagi tentang kekayaan rohani kami” Amin. (Sikakap 17 juli 2003 Pkl 17.40)
31. PEMECAHAN ROTI DAN MEMUJI ALLAH
”Orang orang percaya memecahkan roti sambil memuji Allah.” “Memecahkan roti.” Roti adalah lambang kehidupan. Kehidupan yang dimaksud ialah Kristus sendiri. Selanjutnya, “Roti” adalah makanan rohani. Ini di mengerti sebagai Ekaristi. Roti adalah tubuh Kristus sediri. Setiap kali orang-orang percaya merayakan Ekaristi, setiap kali pula mereka memberitakan wafat Tuhan, setiap kali pula mereka mempersembahkan diri kepada Tuhan. Setiap kali pula mereka dapat menimba kekuatan hidup dari Kristus, bersatu dengan Gereja dan bersatu dengan para Malaikat Surgawi. Kehidupan Ekaristis adalah peristiwa di mana setiap orang percaya bergembira dan memuji Allah, orang-orang percaya dengan penuh pengharapan menantikan kedatangan Tuhan; dengan penuh cinta menyemangati sesama saudaranya, dengan sepenuh jiwa bersatu dengan Tuhan dan sesama. Kehidupan seperti itu memang jarang ditemukan zaman sekarang, tetapi untuk memulai selalu terbuka kesempatan sejak saat ini; di tempat ini. Undanglah saudara saudara-Mu, makanlah bersama dengan gembira, pujilah Tuhan dengan kidung rohani. “Yesus Tuhan kami, syukur kepadaMu sebab setiap hari Engkau hadir bagi kami. Ampunilah kami dan berilah kami hati yang baru agar meyadari betapa kami lamban menanggapi kehadiran-Mu. Lebih lagi tolonglah agar selalu bersatu dengan Engkau dan sesama. AMIN. (Sikakap 17 juli 2003 Pkl 17.45)
32. “KASIH”
Yesus buatlah aku mengerti tentang kasih. Lebih lagi tolong aku agar sanggup menghayatinya . Kadang aku mengerti bahwa kasih adalah melaksanakan tugas sebaik mungkin, sekeras mungkin berusaha tidak berbuat dosa, berbuat baik sebaik mungkin. Juga kasih kumengerti sebagai kerelaan untuk bekerja keras, menolong orang yang tak mampu sedemikian rupa sehingga mereka terbebaskan, merencanakan sesuatu yang berguna bagi umat, memberi derma sebanyak dan setulus mungkin, bersikap ramah sejujurnya, mengunjungi orang susah sesering seringnya. Begitulah aku mengerti dengan akal budiku. Kasih kumengerti pula dengan mengunjungi orang lain setulusnya, memberi makan kepada orang yang lapar serela-relanya, memberi baju kepada yang telanjang, mengajar dan mendidik orang yang lamban, berusaha tekun dalam doa, berusaha setia dalam panggilan, berusaha taat sebulat hati pada apa yang baik. Kasih ibarat api yang setiap detik bisa mengobarkan kebakaran. Kasih laksana matahari yang mencairkan gunung es yang membeku. Begitulah sebagian yang kumengerti. “Yesus tolonglah agar aku sungguh sungguh mengenal kasih, kasih yang abadi, Kasih adalah Kehidupan. Biarkan aku memeluknya selama lamanya. Sesungguhnya kasih adalah Engkau sendiri. Yesus terpujilah nama-Mu selama-lamnya. (Sikakap 17 juli 2003 Pkl 18.05)
33. “SABAR”
Tuhan, sudah cukup lama aku bergaul dengan siswa-siswi TK, SD, SMP dan SMU. Berhadapan dengan mereka perlu keterampilan khusus. Bagaimana harus menyapa mereka. Bagaimana mesti menjawab sapaan dan pertanyaan mereka. Mendidik mereka butuh kearifan istimewa. Bagaimana menunjukan ini benar atau itu salah, ini baik dan sana jahat. Meminta bantuan mereka pun diperlukan “permainan” yang kadang menggelikan. Belum lagi bagaimana mendegarkan “comelan, laporan, dan tuntutannya”, ini pun dibutuhkan telinga yang sedikit lebar. Meluruskan sikap dan tindakan kaum muda ini, juga tidak gampang. Dibutuhkan mata yang sedikit sipit. Tidak perlu dikatakan bahwa semua sifat dan tindakannya kita lihat dan awasi. Hal-hal khusus yang di perlukan semacam itu, tidak kumiliki semuanya, utamanya aku belum memiliki kesabaran yang memadai. Agaknya kesabaran merupakan “EMAS” yang perlu terus digali. Selain agar mereka tidak salah arah, juga aku tidak menjadi batu sandungan bagi umat kebanyakan. Sabar berarti “menciptakan peluang” alternatif bagi penyelesaian suatu persoalan. Sabar berarti tidak gegabah dalam bertindak, kreatif melihat keadaan tanpa komentar yang tidak perlu, tetapi menangkap dengan jeli situasi yang dihadapi, kemudian membedahnya dalam terang kebenaran. (Sikakap 17 juli 2003 Pkl 20.25)
34. “ MURAH HATI “
Kata “murah hati” ini tidak cukup dimengerti sebagai gampang memberi, tidak pelit. Lebih dari itu, murah hati adalah keikhlasan untuk menerima apa adanya, disertai kejujuran mengakui keterbatasan, juga membaca situasi, membenahi keadaan sehingga membuahkan kedamaian. Kedamaian itu mesti dialami tidak hanya oleh aku tetapi juga oleh orang lain. Bukanlah murah hati kalau ada saudara meminta pena lalu dengan cepat pena diberikan. Idealnya, kita tunjukan juga bagaimana cara mendapatkan pena, di tempat manakah pena dapat diperoleh, juga pena dengan segala fungsinya diperkenalkan. Pena tidak perlu diberikan kepada anak yang belum sekolah, dimana dia meminta pena hanya karena ingin memuaskan indera penglihatannya. Adalah sering terjadi orang menolong sesamanya seadanya dengan tujuan bahwa orang yang di tolong berada dalam gengamannya. Adalah juga tidak baik kalau orang yang bersalah meminta pengampunan, lalu pengampunan diberi dengan harapan agar dia tidak lagi bersalah. Itu kurang tepat. Cukup baik kalau orang yang diampuni tahu bahwa pengampunan itu menyembuhkan, agar dia juga berani mengampuni orang lain. Ini hanya contoh dari murah hati. “Yesus terpujilah nama-Mu sebab Engkau bermurah hati kepada kami agar kami tahu arti semua karya kemurahan hatiMu. “ AMIN (Sikakap 17 juli 2003 Pkl 20.36)
35. “TIDAK CEMBURU”
Kata itu sulit untuk di praktekkan bagi orang yang menganggap dirnya serba baik dan benar. Tetapi bagi orang yang menyadari bahwa dirinya baik dan juga lemah akan gampang menerimanya. Tidak cemburu berarti membiarkan sesuatu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan karakternya. Tetapi, kalau di pikir,cemburu dalam batas tertentu, di luar maksud sang Rasul,ada baiknya. Jika sang suami atau istri tidak pernah cemburu terhadap pasangannya yang suka serong, itu sangat keterlaluan. Orang juga kalau tidak cemburu atas “ Setan memperkosa Malaikat “itu juga kebangaten. Jadi, cemburu ada juga baiknya. Tetapi kecemburuan yang mengarah kepada kehancuran kemanusiaan di larang sang Rasul. Orang muda mengatakan “Cemburu buta adalah sahabat iblis”. Begitulah hakikat dari tidakcemburu. Dan hal ini tidak dapat luput dari kehidupan manusia,imam atau biarawan sekalipun. “ Yesus berilah kami penyertaan tentang semuanya ini. Tolonglah kami agar tidak muda cemburu atas keberhasilan, kebaikan dan apapun yang ada pada orang lain yang merupakan keutamaannya. Kecemburuan tidak dapat bergandengan dengan sikap : menyatuhi, merasa senang atas kegagalan dari derita oaring lain. Tuhan buatlah kami sadar. (Sikakap 17 juli 2003 Pkl 20.47)
36. “TIDAK MEMEGAHKAN DIRI”
Apa artinya? Orang yang memegahkan diri biasanya menganggap orang lebih sebar tak berarti. Semua tindakanya di pandang sebagai tindakan yang benar sedangkan tindakan orang lain serba salah. Bantuannya kepada orang lain lebih banyak didorong oleh keinginan agar dilihat dan dipuji orang. Ia tidak dapat berbuat lebik baik dan banyak kepada orang yang tidak membawa keuntugan bagi dirinya.Orang semacam ini sulit untuk kompromi, gengsinya tinggi. Ia tidak suka pada pekrjaan yang menuntut keikhlasan hati. Sikap mentalnya lebih memunculkan sikap sombong, tak peduli dan ingin menang sendiri. Ia lebih suka menceritakan keberhasilan dan kehebatan dari pada kekurangan dan kegagalannya. Ia sangat malu kalau orang orang kecil membantunya, sebab merasa di hina dengan cara seperti itu, harga dirinya seakan akan diinjak injak. Begitulah sikap memegahkan diri Akibatnya sangat buruk. Kegiatan religius diikuti sejauh mendatangkan pujian dan di decak kagum. Itulah sebab sang Rasul mengajak pengikut Kristus untuk membuang sikap memegahkan diri Orang yang memegahkan diri tidak memilik kasih. “ Yesus buanglah dari kami sikap mencari keuntungan, ingin di puji, sombong dan memegahkan diri agar kami sanggup menghayati kekayaan salib. Terpujilah Egkau selama lamanya.” AMIN (Sikakap 18 juli 2003 Pkl 07.35)
37. “ TIDAK SOMBONG “
Secara positif diketahui rendah hati. Kerendahan hati terungkap dalam ketaatan. Ketaatan bukan soal jasmani atau yang tampak melulu,tetapi pada ketaatan spiritual. Orang yang menyangkal hakekat dan keberadaan Allah adalah orang yang sombong. Orang yang mengedepankan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu mengesampingkan, Allah adalah bentuk nyata dari kesombongan. Ia tidak dapat mengakui kelemahan dan kehebatan selaku kodrat tercipta. Kesombongan sangat buruk sekali akibatnya bagi perkembangan iman dan kepribadian. Ketataan tidak ada pada orang yang sombong, padahal ketaatan adalah inti terdalam dari iman, yang di mahkotai oleh kerendahan hati. Tidak sulit mencari contohnya. Orang yang mengagap sesama kafir, orang yang mengagap diri paling benar, paling hebat, paling mengenal Allah, juga adalah orang yang paling tolol. Dari kodrat kesombongan selalu memaksakan kehendak dan keyakinan kepada orang lain, dari kodratnya, kesombongan menafikkan kasih dari kodratnya. Kesombongan menyangkal kemanusiaan. Itulah sebabnya kasih itu tidak sombong. “INGATLAH “ manusia jatuh dalam kesengsaraan seperti sekarang, karena kesombongan samakan diri dengan ALLAH. (Sikakap 18 juli 2003 Pkl 07.49)
38. “SOPAN”
Keadaan tidak berlebihan, tidak mengingkari atau menjalani aturan benar, tahu tata karma, adat istiadat adalah sopan. Tidak dapat di bayangkan kalau orang selalu bicara kotor, bertingkah aneh, tidak disiplin, sembrawut, di katakan sebagai yang sopan. Tak pula dapat di terima akal sehat bahwa orang yang berpakaian mini, berbusana tidur atau renang ketika mengikuti sholat di mesjid, sebagai orang yang sopan. Lebih dari itu sopan lebih bersifat spiritual. Orang yang selalu meragukan entitas dan identitas Allah, menuntut dan selalu menuntut kebaikan dari Allah sebagai prilaku sopan. Sopan berarti berprilaku maju, tidak berlebihan, masuk akal dan tidak membuat geger suasana, tidak pula menolak keutamaan religius, moral dan alkitab, itulah sopan. Sopan selayaknya dimiliki dan menjiwai prilaku hidup orang beriman sekaligus menjiwai perilakunya dalam seluruh dimensi kehidupan. Sopan dengan nya berkaitan dengan bahasa, berpakaian, bahkan dalam acara makan dan pesta, berkaitan dengan sikap religius, bertautan dengan pola laku dan aturan kebudayaan, mengenal atau sesuai dengan kebiasaan setempat, berkenan dihadapan hukum positif dan illahi, tidak menyangkal kodrat kemanusiaan manusia. “ Yesus ajarlah kami berlaku sopan terhadap Engkau dengan sesama, juga kepada seluruh ciptaan mu yang lain.” AMIN. (Sikakap 18 juli 2003 Pkl 08.19)
39. “ TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN DIRI “
Intinya adalah berlaku adil, bijaksana, seimbang atau tidak berat sebelah. Tetapi lebih lagi setiap orang di undang oleh sang Rasul untuk mencari bekerja demi kebahagian, kemajuan dan keselamatan orang lain. “Sayalah yang beruntung kalau orang lain menjadi baik, bahagia, sejahtera dan selamat di hari depan. Sebaliknya akulah yang rugi kalau orang lain terutama karena tindakanku, menjalani kekerdilan, kecelakaan, tidak berkembang. Begitulah kasih. Kasih itu mencari keuntungan orang lain. Apapun yang baik dan berkenan bagi orang lain, apa pun yang menguntungkan dan menyelamatkan bagi orang lain pasti bermanfaat pula bagiku. “ Inilah prinsip dasarnya.Kasih yang tulus selalu mencari kedamaian, kesejahteraan, kemerdekaan dan keselamatan bagi orang lain. Secara spiritual tidak mencari keuntunga diri sendiri berarti mencari dan mengedepankan keuntungan dan atau kehendak Allah. Kehendak Allah dan rencananya adlah segala – galanya. Jika kehendak Allah terlaksana maka serentak pada yang sama, kehendak saja tercapai. Kehendak Allah pada dasarnya adalah hal yang saya butuhkan, yang barang kali aku tidak tidak menyadarinya. “Yesus, buatlah kami mencari keuntungan bagi Allah, dan bukan keuntungan diri kami yang cendrung lain dari kehendak Allah.” AMIN. ( Sikakap 18 juli 2003 Pkl 08.35)
40. “TIDAK PEMARAH”
Rumusan ini lebih mendorong kita kearah lemah lembut, tetapi tidak berarti permisif. Sebaiknya kita menanggapi sesuatu hal dengan hati yang tenang dan kepala dingin. Jadi, sang Rasul menuntut sikap emosional, meledak ledak dikesampingkan. Kenyataan memang banyak orang mudah sekali marah. Terlebih kalau dia melihat Sesuatu hal yang memang salah dan tidak benar, ia lalu marah marah tiada henti. Ada juga orang marah kalau dirinya di kritik tetapi seyum seyum mendengar pujian bahkan pujian basi sekali pun. Ini juga tidak benar. Marah agaknya tidak menyelesaikan persoalan, sekali pun harus di sadari pula bahwa kita perlu marah, tetapi marah dalam kehangatan kasih, bukan dalam suasana hati benci atau dendam. Kata Pemarah menunjuk pada karakter yakni tukang marah, atau marah- marah. Jadi, sang Rasul sama sekali tidak melarang kalau sesekali secara wajar orang marah. “Yesus, yang lemah lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu. Buatlah kami secara baru menyadari bahwa sikap marah, apa lagi menjadi pemarah, tidak menguntungkan dalam tugas pewartaan kami. Jadikanlah hati kami, mengerti keadaan orang lain, memahami situasi atau keadaan: mengapa seseorang berbuat salah, mengapa pula kami begitu gampang naik darah ketika melihat realitas yang ganjil di sekitar kami. Jadikanlah hati kami penuh pengertian menghadapi realitas hidup kami. AMIN (Sikakap 18juli 2003 Pkl 10.55)
41. “ TIDAK MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN “
Benar tidak enak menyimpan kesalahan orang lain. Selain merugikan diri sendiri, juga merugilkan orang laindan terutama merusak hubunga kami dengan Engkau. Adalah lebih baik bagi kami, mudah memanfaatkan dan lamban memberi penilaian, dan juga bungkam terhadap kutukan. Menyimpan kesalahan orang lain, dari sudutkejiwaan sangat meresahkan. Orang juga akhirnya tidak dapat merealisasikan kasih sejati. Kadang terjadi bahwa kita menjadi sulit mengampuni karena berhadapan dengan kesalahan atau kegigilan dari orang yang sama saja Kita sulit percaya kepadanya, bahkan kita beranggapan bahwa dia tidak akan berkembang lagi. Banyak orang akhirnya gagal menjadi imam karena kesalahan disimpan rapi di file computer oleh rektor atau pembimbingnya. Setiap kesalahan masalah lalu dijadikan acuan bagi perkembangan atau lajut tidak seorang jadi iman Ini fakta. Para pendamping di seminari tidak cukup keberanian untuk bertanya, mengapa dia melakukan ini atau itu, dan mengapa seminaris tidak melakukan yang ini dan mengerjakan yang sana. Di seminari kadang di juluki sebagai “ Tempat Kasih Bertumbuh “ tetapi itu tidak lebih dari slogan. Para imam juga menjadi tidak rukun di pastoran karena menyimpan kesalahan rekannya, tanpa berusaha mengatasinya. “Yesus ampunilah kami, buatlah hati kami tahu memaafkan saudara kami. AMIN (Sikakap 18 juli 2003 Pkl 11.05)
42. “ ADIL “
Adalah sangat tidak adil kalau sekolah-sekolah katolik hanya menerima anak anak yang cerdas atau anak anak yang mampu secara material. Lalu yang miskin dan bodoh dikemanakan ? Jika benar bahwa sekolah sekolah katolik berlaku seperti, lebih baik baginya tidak dilahirkan. Mungkin saja kita berpikir bahwa justru sangat adil kalau mengedepankan mutu atau sekurang kurangnya kita perlu sekolah yang dapat berlangsung terus karena adanya dana. Itu benar. Tetapi kenyataannya, sekolah yang modalnya sudah membengkak, sekolah yang sudah diakui mutunya, tetapi saja memberi persyratan : cerdas dan sanggup secara ekonomi. Sesungguhnya ; kalau modal tidak cukup, jangan mendirikan sekolah sebab lebih menciptakan ketimpangan yang lebih besar. Orang kaya tidak menjadi kaya dan cerdas, sedangkan orang miskin tetap menjadi miskin dan bodoh. Sesungguhnya sekolah yang bermutu adalah sekolah yang sanggup menjembatani perbedaan dalam masyarakat, sanggup mencerdaskan yang bodoh, sanggup meringankan beban orang miskin. Sekolah katolik janganlah menjadi tempat mencari uang, atau lumbung duit, tetapi jadilah sebagai tempat orang orang tak sanggup di terima dan merdeka. Kalau toh tak sanggup seprti itu karena persaingan buatlah sekolah alternatif untuk menampung anak anak yang menurut kita tidak layak sekolah sekolah kita selama ini. “Yesus ampunilah kami. Kami jauh lebih berlaku tidak adildari orang kebajikan. Kami jauh lebih munafik dan licik dari pada iblis. Tuhan kasihanilah kami. “ AMIN (Sikakap 18 juli 2003 Pkl 11.18)
43. “ BERSUKA CITA KARENA KEBENARAN “
Manusia di panggil kepada kepenuhan hidup dalam kebenaran. Inilah panggilan dasar. Dalam kebenaran manusia mengalami suka cita dan damai sejahtera. Tak seorang pun entah dia adalah seorang teroris atau penjahat, mengingikan hidup dalam kesalahan dan kejahatan. Sebab di hatinya yang paling tersembunyi, kebenaran selalu bergema. Tetapi kebenaran itu ibarat seorang bayi. Ia tidak dapat berbicara lebih baik lagi selain menyatakan dirinya adalah kebenaran. Ia tidak dapat membela diri selain menyatakan bahwa ia adalah kebenaran. Apa yang terjadi dalam kehidupan manusia adalah sebaliknya. Ada orang bersukacita karena ia dapat mendustai dirinya,orang lain dan alam ini. Ada orang yang makan dengan tertawa sekali pun makanan nya adalah hasil curian. Ada orang yang berbicara berkoar koar sekali pun pembicaraannya adalah dusta belaka. Itulah kenyatan. Apa yang gelap menjadi seolah olah terang dan apa yang terang menjadi seolah olah suram. Tidak ada dunia yang paling sengsara selain dari pada dunia yang menipu kebenaran, sebaliknya hanya satu dunia yang bersuka cita yakni dunia dimana kebenaran di junjung tinggi. Untuk mencapai kebenaran bukanlah perkara gampang. Sudah banyak orang yangmempertaruhkan nyawanya demi tegaknya kebenaran. Tetapi kebenaran itu tak mampu berbicara banyak. Awal kehancuran kebenaran ialah kaum militan yahudi memberantas bayi bayi yang tidak berdosa dalam kurun waktu dua ribu tahun yang lalu bahkan sang kebenaran yang hadir memperjuangkan hidup mereka pun mereka bunuh. “ Yesus buatlah kami berani membela kebenaran. Jagalah mulut kami, jagalah hati kami agar kami tidak tuli dengan apa yang benar di dunia ini terutama kebenaran Mu, kiranya menguasai kami. “ AMIN “ (Sikakap 18 juli 2003 Pkl 13.45)
44. “ MENUTUPI SEGALA SESUATU “
Ini adalah sebuah pernyatan spiritual yang berimplikasi dalam kehidupan manusia. Adalah tidak mungkin dua orang yang hidup bersama menjalani kedamaian dan keharmonisan, jika diantara mereka saling mezmfitnah,saling menjatuhkan, saling menjelekkan, tidak saling menhargai. Atau salah satu saja yang suka cas-cus maka kehidupan bersama itu sudah diambang kehancuran. Adalah sangat menyenangkan jika kelemahan saudara yang satu dikuatkan oleh saudara yang lain, kekurangan teman seorang dilengkapi oleh teman yang lain. Betapa pula sangat membahagiakan jika dua orang yang hidup bersama saling menutupi keterbatasan mereka. Diantara dua atau tiga orang yang hidup bersama tanpa saling melengkapi maka sebaiknya kehidupan itu dibubarkan sebelum api kehancuran membakarnya. Tetapi alangkah menderitanya jika ada orang yang hidup terasing dari sahabat kenalan dan saudara saudarinya. Menutupi segala sesuatu tidak berarti bersifat tertutup, tetapi lebih pada keterbukaan hati. Keterbukaan berarti rela memaafkan dan minta maaf, rela memperbaiki diri dan diperbaiki oleh orang lain, rela memahami dan mau dipahami. Kalau tidak demikian bagaimana mungkin dapat menutupi kekurangan diri dan orang lain ? Hal yang paling utama adalah mencoba menutupi segala kekurangan, kelemahan, kebobrokkan, ketidak adilan, kehancuran, kematian umat manusia dari berbagai tipu daya si iblis. Itulah pesan terdalam dari sang Rasul Agung ini. “ AMIN “ (Sikakap 18 juli 2003 Pkl 14.00)
45. “ PERCAYA SEGALA SESUATU “
Segala Sesutu yang dimaksud adalah pesan injil dan segala kebenaran ajaran kristiani dengan segala tradisinya yang kaya. Percayalah padanya ada tidak akan tersesat itulah kasih. Mulai percaya pada segala Sesuatu yang telah diajarkan oleh Kristus, mulailah percaya kepada pesan nabi sebelum Kristus (Nabi PL ). Mulailah percaya pada ajaran magisterium. Anda tidak akan pernah kecewa. Anda justru akan mengalami kebahagian. Jangan percaya pada tipuan setan, tetapi percayalah ada setan dan pekerjan adalah menghancurkan anda. Dengan demikian anda tetap waspada. Bahkan di dalam diri anda ada iblis, ada segala semacam kepalsuan percayalah itu. Anda jangan menyatakan bahwa anda adalah bersih, di dalamnya tidak ada iblis, tidak ada kepalsuan, jika itu yang anda katakan percayalah sebentar lagi anda akan terkapar di tangan si jahat. Kebenaran satu-satunya di bawah kolong langit ini adalah Kristus dengan segala cinta kasihnya. Lebih dari itu adalah palsu.Banyak nabi sesudah Kristus bahkan nabi besar adalah palsu dan durhaka ada pada nya.Tidaklah mungkin adalah nabi yang menyatakan bahwa ALLAH mengizinkan pembunuhan terhadap manusia.ALLAH semacam itu adalah gila dan tentu nabi yang mewartakan nya adalah gila. Tetapi anda harus percaya bahwa ada nabi yang memberita kan dan membius dunia dengan cara sedemikian. Itulah dunia dengan segala tipuan nya. Allah pun mereka dustai. “ AMIN “.(Sikakap 18 juli 2003 Pkl 14.08)
46. “ MENANGGUNG SEGALA SESUATU “
Kata ini sangat menantang segala Sesuatu yang di alami karena kasih harus di tanggung. Entah peristiwa senang atau peristiwa sedih. Sang Rasul sendiri telah menunjukkan kepada jemaat kristiani bahwa ia dengan rela hati, karena kasihnya yang besar, menanggung segala resiko pemberitaan nya tentang injil. Ia hidup dari kerja sendiri, tetapi ia menderita demi iman umat.Ia hidup dalam penderitan, tetapi suka cita dalam Tuhan. Akhirnya ia mati demi perkambangan iman jemaat. Segalanya telah ia lakukan demi kita.Lalu bagaimana dengan kita ? tunggu apa lagi ? lakukanlah kasih.Jangan mengeluh ketua sering mengajak anda berdoa. Jangan pula mengerutu karena kotbah pastor membosankan. Jangan pula menjadi tak bergairah karena lagu-lagu misa membosankan. Tangunglah itu. Jangan hanya bergembira ketika pastor memberkati perkawinan anda. Jangan pula hanya terseyum ketika pastor mempermandikan anda dan anak anda. Relakan hati. Tanggunglah derita pastormu dengan memahami kelemahan nya. Jangan hanya menguji pastor karena dia dekat dengan anda. Jangan pula anda senang dengan pastor Karena dia tampan sebab jika itu terjadi, ketahuilah iblis sedang merasuki jiwa anda. Marilah kita saling menderita dan sling membahagiakan karena Kristus itulah Kasih. “ AMIN “ (Sikakap 18 juli 2003 Pkl 15.33)
47. “ GEMBALA YANG BAIK “
“Gembala yang baik” pastilah suatu takaran yang teramat sangat ideal. Aku tentu saja tidak lulus. Untuk gembala saja, aku tak dapat, apalagi gembala yang baik namun ada yang aneh. Aku toh gembala, tepatnya punya kerajaan untuk jadi gembala. Aku memang tak sanggup menjadi gembala yang memasuki hutan belantara, menyebrangi lautan luas, melewati padang pasir, melintasi bukit dan gunung yang bebatuan dan terjal. Aku lebih lagi tak punya apa pun sebagai bekal,kecuali satu hal: Yesus berjalan di depan. Itu pun belum sempurna kuyakini. Bukti nya, aku lebih ingin berjalan di jalan aspal, lebih suka memasuki kota dari pada gunung, lebih gampang menyebrangi lautan dengan kapal dari pada sampan didayung. Pada hal aku lebih suka yang gampang dan sesuai keinginanku dari pada kehendak Yesus Tuhanku. “Yesus, arahkanlah kehendakku agar selaras dengan kehendak Mu, tuntunlah pikiranku agar sanggup mengikuti jalan pikiranMu, buatlah hatiku agar menyerupai hatiMu. Yesus,t Tuhankuu sahabatku, ajarlah aku kebenaran sejatiMu. Ambillah segala kebebasanku”. AMIN “.(Sikakap 19 juli 2003 )
48. “ MASUK MELALUI PINTU
Satu satunya jalan menuju Allah ialah pintu. Pintu ialah iman kepada Kristus. Setiap domba mesti dituntun menuju pintu itu. Tak perlu dibayar, tetapi cukuplah dengan hati dalam tindakan. Alangkah indahnya bila semua domba masuk melalui pintu itu, sehingga dia tahu, kapan dia pergi ke padang dan kapan dia harus kembali. Memang sangat terasa bahwa dunia masa kini lebih senang masuk melalui dinding tembok. Akibatnya dia diusir sebab dialah pencuri. Tetapi janganlah keras hai jiwaku sebab dunia memang penuh kebusukan. Disana sini terdapat banyak pencuri. Dunia seperti keadaannya, tidak berpintu sehingga dunia tidak lagi mengenal kemana dia harus pergi dan darimana dia harus pulang. Masuklah hai jiwaku melalui pintu abadi yakni Kristus. Engakau tidak hanya menemukan pintu tetapi juga engkau mendapatkan rumah. Engkau tak hanya dapat rumah tetapi juga tempat istirahat. Pun pula enkau akan mendapat segala galanya. Jangan bimbang, tetapi percayalah. Serahkan pada Kristus segala sesuatu yang membelenggumu. Tuhan terpujilah Nama Mu. “ AMIN “
49. “ GEMBALA DOMBA “
Gembala domba. Domba ialah umat. Tetapi itu tidak lengkap.Domba adalah setiap orang yang dengan tulus ikhlas mencari kebenaran. Setiaporang ingin mendapat kebenaran. Itu artinya semua orang adalah domba. Masyarakat sekarang adalah domba. Sebagian dari mereka tersesat. Mereka itulah yang mesti di tuntun Gembala haruslah bijak sana. Dalam situasi sulit dia mesti tabah sambil mencari jalan penyelesaiannya.Kadang ia berhadapan dengan “Malaikat dari Surga, tetapi mempengaruhi untuk menjelekkan sesama.”Malaikat itu harus di lawan. Sebaliknya ia berhadapan dengan “iblis dari neraka,tetapi mempengaruhi untuk menyelamat kan sesama. “ iblis itu harus di terima intinya, orang yang baik sekali pun, haruslah setiap detik menyadari segala keputusan dan tindakan nya.Itulah Gembala. Dengan itu ia selalu mengikuti teladan Tuhan yang selalu memperlakukan kawanannya secara arif,adil, bijaksana, penuh pengertian, ampun dan cinta. “ Yesus, buatlah hati kami seperti hatimu. Jadikanlah yang keras seperti kapas, yang panas seperti salju, yang hitam seperti embun pagi. Yesus terpujilah nama MU selama lama nya. “AMIN “
50. “ PENJAGA MEMBUKA PINTU “
Gembala adalah seorang penjaga domba. Manakala dombanya tersesat, ia lalu mencarinya, menuntuntun dan membawa pulang ke kandang. Ia membuka pintu agar domba dapat masuk. Ketika semua domba berada di dalam kandang, ia menutup pintu agar singa dan binatang buas lainnya, tidak dapat mengancam keselamatan salah satu pun dari domba dombanya.Sebaliknya, tujuan mereka, gembala kembali membuka pintu, menuntun kawanan nya ke padang yang berumput hijau, dan danau yang tenang. Ada kalanya, pencuri datang dan membawa pergi salah satu kawanan nya gembala pastilah resah dan tak tenang, tetapi adalah penting baginya untuk merenungkan “ Mengapa pencuri dapat merampasnya, apa kekurangan yang di buatnya atau malah kelebihan apa yang telah dilakukan nya. Barang kali domba tidak lagi mengenal suaranya, atau malah pencuri sudah pandai meniru suaranya sehingga kawan itu mudahlari dan mengikuti pencuri. “ Yesus banyak kawan di masa kini tidak lagi mengenal gembalanya, juga gembala tidak lagi setia menjaga kawanan nya. Tolonglah Yesus, bantulah kami. “ AMIN “
51. “ DOMBA MENDEGAR SUARANYA “
Suara para gembala masa kini cukup di dengar oleh sebagian besar kawanan nya, tetapi lebih banyak lah yang tidak di dengarkan lagi suaranya. Gembala masa kini lebih banyak menuntut dari kawanan nya, agar mengerti gembalanya, agar kawanan semakin dewasa, agar gembala yang serba sibuk diberi kesempatan untuk beristirahat dan banyak lagi. Gembala masa kini tidak lagi seperti Musa yang sabar di gerutu, tidak pula seperti Ayub yang pasrah ketika menderita, juga indah lagi seperti Paulus ketika menghadapi kesulitan.Terhadap tokoh tokoh itu sa ja tidak, apa lagi seperti sang guru kebenaran lebih tidak pula. Kadang pula gembala seperti tak punya mata ketika berhadapan dengan kawanan yang kurus dan berpenyakitan, seperti tak bertelinga ketika berhadapan dengan kawanan yang berkeluh kesah karena banyak nya beban, seperti tak punya tangan ketika berhadapan dengan kawanan yang berada dalam kesulitan dan nyawa terancam, seperti tak punya hati ketika berhadapan dengan kawanan yang menghadapi tuntutan hokum yang rumit. “ Yesus itulah kami. Ampunilah. Berilah hati baru, mata baru, tangan baru, teliga baru. Buatlah kami seperti Engkau. “ AMIN “
52. “ MEMANGGIL DOMBA- DOMBA DENGAN NAMA NYA “
Yesus tuhanku, hatiku terasa amat susah. Bukan karena kekurangan rahmat MU, bahkan karena kau tidak ampuni dosa ku. Aku sedih karena tak berlaku baik di hadapan MU, sementara aku menerima kasih karunia yang begitu berlimpah kepada ku.Kau penuhi segala kebutuhan ku,segala kemauan ku kau turuti.Yesus,kau sungguh baik bagi orang yang sejahat aku ini. Akulah orang yang paling tak tahu di untung, tak tahu berterima kasih, tak tahu bersyukur. Yesus aku sangat malu. Yesus, pakailah aku untuk memanggil domba-domba MU dengan nama nya. Lihat lah anak yang telah di usir dari asrama ini. Ia disuruh pergi karena ada bibit kejengkelan dari gembala. Gembala MU tak sanggup sabar, tak cukup ikhlas untuk mengampuni. Jangan biarkan AGUSTIAN lari di terkam “Singa lepas.” Ini kumohon karena engkau menaruh cinta di hatiku kepada nya. Dia anak MU. Aku mencintai engkau dan karenanya aku mencintai dia, lagi pula engkau ada dalam dia karena engkau mencintai dia. Demikian juga yang lain. “Yesus, kedalam tangan MU kuserah kan mereka yang pernah ku kenal dan selama nya tetap ku cintai. “AMIN “
53. “ BERJALAN DI DEPAN “.
Yesus ku, berjalanlah di depanku. Tariklah tugasku, tarik juga tugas saudara saudari ku. Ada Ceng, ada Edi, ada Adi, ada Kristin, ada Asnah, ada Muji, ada Boly, ada Doni, ada Firdaus, ada Kornilus,ada Arnold, ada Paulus, ada Vincen, ada Ny. Jon, ada Rijon, ada Indra, ada Komar, ada Adri Pinalius.Berkatilah mereka ini Tuhan, sucikanlah mereka, ampunilah segala kesalahan kami.Buatlah aku berjalan di depan mereka dan aku membawanya kepada MU. Yesus kupujilah nama MU. Sesunguhnya, aku tidak layak untuk tugas suci dan kudus ini. Aku beruntung sebab aku ada Allah seperti engkau. Yesus, tak ada seorang pun nama yang didalamnya aku diselamatkan selain di dalam nama MU. Ku ingat juga Wijen, nama yang kau kenal dan kepadanya aku telah bersalah. Yesus berkatilah dia dan di dalam engkau aku mohon ampun kepadanya. “ Yesus kupuji dan kumulikan namamMu dan bersama teman temanku aku berserah. Engkaulah Allah kami, tiada Allah seperti Engkau. Yesus kupujilah nama MU selama lamanya. “ AMIN “
54. “ MENUNTUN DOMBA KELUAR “
Inilah tugas yang maha dasyat beratnya. Gembala menuntun bangsa Israel keluar dari perbudakan di mesir.Dalam perjalanan, baik gembala maupun domba mengalami : lapar, haus, panas, dingin, gerah, lelah letih lesu, sakit, teapi juga peyertaan dan perlindungan ilahi. Domba domba itu akhir sampai di negeri yang Allah inginkan. Peyertaan Allah itu berlangsung terus. Umat Israel di kanaan tidak di biarkan seperti ayam kehilangan induk. Mereka juga di tuntun keluar dari : keganasan orang kanaan, penindasan dari roma, situasi politik yang kacau, ekonomi yang sekarat dan lebih lagi dari situasi religius yang merosot. Gembala Agung datang untuk membawa kembali anak anak Abraham kepangkuan Allah Bapa mereka. Kini Yesus menjadi tidak lagi dari luar diri manusia, tetapi dari dalam, dari hatinya. Hati manusia telah menjadi tempat roh Allah Tri tunggal. Meski demikan, Yesus tetap memakai manusia untuk memimpin manusia lain nya. Mereka mesti saling menuntun, agar keluar dari situasi sulit dewasa ini. “ Tuhan tuntunlah kami agar kelak sampai kepada MU juga. Terpujilah nama MU ya Allah yang Maha rahim. “ AMIN “
55. “ DOMBA MENGIKUTI GEMBALA “
Sangatlah ideal bahwa para domba ikuti gembala. Gembala yang baik tentu inginkan suatu hal setiap domba selamat sampai tujuan. Tetapi bukan hal baru bahwa gembala sering kali tidak mampu menuntun dombanya tidak. Domba sering kali menuntun gembalanya yang paling pahit adalah gembala menerkam dombanya sendiri. “ Gembala Agung, ampunilah kami“. Juga bukanlah berita aneh, ada domba yang menanduk gembalanya. “ Gembala Agung, ampunilah mereka. “pun celakanya, domba dan gembala dewasa ini, Yesus tidak pernah meninggalkan mereka. Justru Ia semakin menunjukan belas kasih Nya yang melimpah. Nabi siapakah seperti itu ? Tuhan siapakah seperti itu ? tak ada Tuhan lain yang sedemikian rahimnya, sehingga menebus kami, selain Tuhan Yesus Anak Allah, Yahwe, saudara sulung kami. “ Yesus, terpujilah nama MU, nama yang Agung, melebihi segala nama, melebihi nabi besar mana pun, Yesus lah juru selamat dunia. Dialah Tuhan Maha Rahim. “ AMIN “
56. “ DOMBA KENAL SUARA GEMBALA “
Domba kenal suara gembala, ini mengandaikan gembala sesering mungkin berada di tengah dombanya berbicara dengan mereka, bercakap cakap, saling membagi pengalaman hidup, dan terutama saling membagi kekayaan iman. Dengan demikaian mereka saling menguatkan, saling mendukung dan saling meneguhkan. Namun, kadang domba tak mendegar dan bahkan tidak mau mendengar suara gembala. Itu dapat terjadi karena gembala bersuara terlalu keras, kata katanya tidak menyejukkan. Sering pula, gembala tidak di dengarkan karena terlampau sering bersuara, atau sama sekali tidak bersuara. Suara seorang gembala Agung, selalu dapat di dengar jika domba sesering mungkin membaca kitab suci, atau berwawancara hati dengan Yesus. “ Datanglah kepada Ku kalian yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberikan rasa lega kepada MU. “ Kata ini sangat sejuk dan menyejukkan. “ Yesus, Tuhan kami, kupujilah nama MU diseluruh bumi. Dimuliakan lah engkau oleh seluruh ciptaan. Engkaulah hidup kami. Ampunilah dosa kami ya Yesus Tuhan kami. “AMIN “
57. “ ORANG ASING TIDAK DI IKUTI “
Kadang gembala dewasa ini di pandang sebagai orang asing oleh domba nya. Suaranya tidak lagi di dengar. Atau, domba mendegar tetapi tidak melaksanakan nya. Dan di laksanakan tetapi tidak karena kesadaran dan cinta. Gembala juga demikian mereka bersura Karena tugas, bukan karena tuntutan cinta akan Kristus. Sekali pun demikian, itu hanya pola laku segelintir domba dan gembala. Masih berjuta juta yang baik dan soleh, benar dan berdedikasih. Tetapi, ada juga domba yang mengikuti suara orang asing. Suara di ikuti karena orang asing itu mempelajari suara gembala asli. Domba terkecoh, mereka akhirnya menuju maut. Pada hal mereka tahu bahwa tidak ada nama lain di bawah kolong langit ini, yang olehnya mereka di selamatkan selain oleh Yesus Sang Gembala. “ Yesus, tolonglah kami agar mengenal suara MU. Bantulah agar kami tidak mudah di silaukan oleh suara orang asing, tidak terpengaruh oleh nabi besar tetapi palsu dan jahat. Akhirnya kelak kami bersama Engkau. “ AMIN “
58. “ DOMBA DAN GEMBALA SEHATI SEJIWA “
Inilah yang ideal. Domba dan gembala saling mengenal ; sehati sejiwa. Mereka memberi kesaksian tentang cinta Kristus. Mereka hidup menurut pesan Sang Guru. Dengan sehati dan sejiwa mereka dapat melaksanakan pesan guru : wartakan kerajaan Allah. Domba dan gembala bahu membahu menebarkan injil. Mereka saling menolong, saling mengerti, saling mengampuni, saling mendoakan.Semua itu harus tercermin dari kedekatan dengan gembala Agung : Kristus Tuhan. Orang yang sehati sejiwa menjauhi pertengkaran, mengabaikan perdebatan yang tidak perlu ; sebaliknya, mereka berbicara untuk memupuk iman. Mereka tak mungkin dendam, mereka tak mungkin mementingkan diri sendiri ; mereka tak mungkin saling menjatuhkan. Sebaliknya ; mereka selalu mementingkan rekan nya, mereka saling memaafkan, mereka saling menopang dan membangunkan iman, membesarkan hati yang putus asa, menyalakan cinta bagi mereka yang kekelaman tiada kasih. Yesus terpujilah nama MU selama lamanya. “ AMIN “
59. KEINGINAN
terhambat di sini oleh karena banyaknya kenangan. Ada yang pahit, ada juga yang manis. Ada yang suci ada juga yang kotor. Yang kotor tak diingini tapi terjadi, yang suci diingini tetapi jauh dari kenyataan. Namun kehidupan ini agaknya begitu. Manusia memang lebih banyak niat baiknya ; tetapi sedikit yang terwujud. Hampir tak ada niat buruk, tetapi lebih banyak yang menjadi kenyataan melebihi banyaknya impian indah. Hidup terasa memang harus seperti itu, tetapi itu bukanlah yang benar. Yang benar adalah apa yang patut dan adil, apa yang bersih dan bijak, apa yang sempurna dan baik. Hidup yang benar bukanlah seperti gudang yang tampak nya indah tetapi di dalamnya penuh dengan barang bekas dan tak berguna. “ Yesus, terpujilah nama Mu selamanya.” Apa jadinya hidup ini kalau Engkau tak hadir dalam setiap langkahku. Apa pula artinya perjuangan ini kalau tak berkenan di hadapanMu. Yesus terpujilah namaMu selamanya. “ AMIN “ (Sikakap 26 agustus 2003 Pkl 23.00)
68. “ REFLEKSI MENJELANG TAHBISAN DIAKON “
Saya percaya bahwa Allah lah yang telah memulai merencanakan panggilan imamat dalam diri saya. Dialah pula yang mengarniakan segala yang di perlukan untuk mewujudkan panggilan itu. Dalam dia saya dapat melihat diri bahwa saya dapat berbuat sesuatu yang baik untuk gereja universal terutama gereja particular Keuskupan Padang. Saya dapat melayani umat, menolong mereka berbelas kasih dan murah hati dapat berdoa dan mendoakan mereka, bisa berkatekese, berkotbah, punya semangat untuk membaktikan seluruh diri dan hidup bagi orang lain, mudah mengampuni terutama umat katolik, dapat menanggung penderitaan serta solider terhadap orang orang kecil sekali pun saya sendiri adalah orang kecil. Saya juga sanggup menghayati ketiga nasehat injil : kemiskinan, ketaatan, dan kemurnian. Semua itu merupakan anugerah Tuhan dan dengan itu saya melihat bahwa Allah menghendaki saya menjadi imamnya .karunia lain yang di berikan oleh Allah ialah bakat memimpin, bisa bekerja sama dengan rekan komunitas, dapat menyumbang pemikiran untuk kemajuan umat ; cukup rendah hati dan pengertian. Pendeknya saya adalah orang baik Karena kehendak Tuhan. Walaupun demikian, saya juga termasuk orang mudah terbawa emosi ( Tidak cukup stabil ) : mudah gembira sekaligus gampang sedih, gampang semangat tetapi juga mudah kecewa. Bibit kesombongan juga ada : anggap remeh orang lain, bertahan dalam pendapat sendiri,bahkan terkesan egois. Akhirnya , segala kebaikan dan kelemahan yang saya tulis, akan dipersembahkan bagi kemulian Tuhan. “ AMIN “
69. PENGENALAN DIRI
Kini aku berhadapan dengan diriku sendiri. Kepadanya aku menelanjangi segala keborokan dan kebobrokan hidup. Apa pun yang melanda hidup adalah akibat dari hidup itu sendiri. Untuk mengubah hidup yang telah mati di telan maut tidaklah mungkin dapat dielakan atau ditepis oleh kekatan sendiri. Itulah pengenalan diri yang pertama. Tidaklah mungkin pula ada kekuatan dari luar yang secara inderawi dapat dikenal. Tidak ada kekuatan apa pun yang dapat mengubah bahwa sebuah pohon tidak bertumbuh lke langit tetapi ke bumi. Tidaklah mungkin batu yang dilempar ke atas tidak akan menyentuh bumi. Begitulah pandangan manusia dan kodrat segenap ciptaan . Mereka hidup bergerak dan ada seturut kodratnya. Kalau demikian dunia tidak berubah karena kodratnya memang demikian. Yang tidak mungkin adalah dunia tidak berubah sekalipun sebagai mungkin adalah mungkin saja tetapi hal semacam itu itu hanya menyenangkan akal budi semata. Akal budi banyak kelemahannya. Kelemahah utama akal budi adalah mengabaikan hal-hal yang bertentangan dengannya. Itulah pengenalan diri yang kedua. Andaikan saja benar bahwa ada perubahan dan memang demikiana adanya, mengapakah diriku tidak berubah? Mengapa kebobobrokan dan keborokanku tidak kunjung berubah? Artinya ada yang tidak berubah di bawah kolong langit ini. Kalau memang benar itu berati aku mengalami maut yang kekal. Tetapi ini ditentang akal budi.
Kalau akal budi benar, maka terbukalah sebuah pengharapan bahwa aku pasti berubah dari keborokan dan keborokan batin ini; sekali pun itu hanya mungkin, sebab tidak bertentangan dengan akal budi. Sekali pun hanya mungkin bahwa batu yang di lembar ke langit tidak akan menyentuh bumi. Ini menyalahi kodrat ciptaan, atau hukum alam, yang serentak di tolak akal budi, tetapi sebagai mungkin akal budi pasti menyetujuinya. Pilihan ini hanya sedikit, tetapi membuka sebuah pengharapan baru. Itulah pengenalan diri yang ketiga. Jadi, apa pun yang ada di bawah kolong langit ini dapat berubah. Itu jauh lebih mungkin dari pada tidak berubah. Kalau demikian , keborokan apa pun yang pernah aku lakukan, pasti berubah sebab itu tidak bertentangan dengan kodrat ciptaan dan akal budi.
Penalaran semacam ini sebenarnya sudah cukup sakit, tetapi bagiku masih dalam taraf penalaran belaka. Artinya masuk akal. Tetapi biarlah ini menjadi awal dari sebuah pencarian akan perubahan diri. Sesungguhnya, hal kebaikan apakah yang belum aku terima dari yang ada? Sebagai orang yang berada di Indonesia aku beriman katolik. Aku sudah di baptis. Sebagai orang beriman katolik aku sudah dewasa, sebab aku diurapi dalam sakramen krisma, aku juga sudah dapat menerima ekaristi kudus. Sebagai orang yang sudah di nyatakan dewasa dalam iman aku malah sudah menamatkan pendidikan seminari tinggi.Malah sudah di tahbiskan jadi diakon. Apa lagi yang kurang? Tetapi semua itu tak sanggup meroboh kan benteng pertahananku, tidak pula dapat memutuskan rantai maut yang telah meliliti seluruh daging dan tulangku. Sampai detik ini aku belum juga berubah, bahkan punya niat saja untuk berubah sama sekali tidak. Aku tak punya lagi kemampuan. Sudah banyak niat yang kutulis, serta jutaan janji telah terucap dari bibirku, tetapi aku belum juga berubah. Artinya aku sama sekali belum punya niat untuk sesuatu yang lebih baik.
Banyak sahabatku yang lebih muda, dan teramat sangat baik bagiku. Kesaksian hidup mereka sama sekali tak sanggup mengubah prilaku ku. Roy, usianya baru 14 thn. Tetapi hatinya sangat baik, pemikiran nya sangat brilian, kebijaksanaan nya mengagumkan. Ada juga Komar keceriaan nya menyenangkan, guymannya membuat semua bibir tersunging. Belum lagi Saiful, anak ini baru saja hampir sebulan kukenal. Kesaksian nya sangat mengejutkan ia malah terlalu juga dalam hal membantuku. Apa saja yang kuminta, ia mau. Kami sering bersama sama ke gunung memperbaiki pipa air, bahkan ke stasi pernah pula bersama sama. Hati nya patut di puji, kepolosan nya layak di ingat. Kesantunan nya layak bagi semua orang. Arnold, anak baik hati dan pendiam. Tetapi ia suka mabuk mabukan. Ketenangan nya pantas di contoh. Begitulah mereka menampilkan kebaikan pada mereka. Masih begitu banyak orang yang harus di kenang, dan terus akan di kenang. Jefri anak berbakat. Aku melihat banyak dalam diri pemuda kelas II SLTP ini. Ia murah seyum lagi pula, ia tidak berbelit belit. Ia suka menolongku. Semua menggembirakan.Remaja Purorogat punya keunikan ia pendiam menurut kesan sekilas. Kata suster yang mengajarnya, ia masuk kelompok remaja bandel. Tak ada kesan baik dalam dirinya menurut orang orang yang pernah mengenal. Tetapi kulihat, kualami, dailah orang yang paling tanpa pamrih kalau bekerja. Itulah yang ia tunjukan ketika aku kesulitan mengangkut barang barang ke kapal pada suatu kesempatan. Anak ini tergolong cerdas. Ada juga yang masih kelas III sekolah dasar, Rijon namanya. Anak ini boleh di bilang teramat sangat penurut. Jauh darinya sikap melawan. (Sikakap 3 agustus 2003)
70. “ TUHANKU SEGALANYA “
Dalam kelaparan
Tuhan memberi kekenyangan.
Dalam kematian
Tuhan memberi kehidupan
Dalam keberdosaan
Tuhan menganugerahkan pengampunan
Dalam kesakitan
Tuhan menganugerahkan penyembuhan
Dalam kecemasan
Tuhan menitipkan ketenangan
Dalam kebimbangan
Tuhan menitipkan kepastian
Dalam kelemahan
Tuhan menyertakan kekuatan
Dalam musibah
Tuhan menyertakan pertahanan
Dalam kesusahan
Tuhan menyediakan penghiburan
Dalam kesulitan
Tuhan menyediakan jalan keluar
Dalam permusuhan
Tuhan menyediakan peredamaain
Dalam kebodohan
Tuhan mengulurkan kebijaksanaan
Dalam keputusasaan
Tuhan mengulurkan pengharapan
Dalam kejahatan
Tuhan meminta pertobatan
Dalam kebaikan
Tuhan meminta kesempurnaan
Dalam perkara
Tuhan melihat keadilan
Dalam memimpin
Tuhan melihat kepeduliaan
Dalam perbudakan
Tuhan memohon kemerdekaan
Dalam kemiskinan
Tuhan kekayaan tak berakhir
Dalam kekalahan
Tuhanlah kemenangan sempurna
Dalam pertandingan
Tuhan wasit yang benar
Dalam perkataan
Tuhan saksi yang setia
Dalam penglihatan
Tuhanlah yang lebih cermat
Dalam pendengaran
Tuhan penuh perhatian
Dalam perbuatan
Tuhan penuh kebaikan
Dalam penciptaan
Tuhanlah segala kepunyaan.
Terpujilah nama Tuhan selamanya. (Sikakap 9 September 2003)
71. TUBUH DAN JIWA
Bagaimanakah mengarahkan jiwa yang ingin selamat? Tetapi tubuh menghendaki celaka? Daging berpelukan dengan kelezatan maut, sedangkan jiwa mencari-mencari tempat perteduhan yang aman. Jiwa kuhaus akan kesucian, tetapi tubuhku ngap-ngap kepanasan akan kepuasan semu. Tulang, darah dan daging membelenggu jiwa, sedangkan jiwa berpeluh darah membebaskan kedagingan. Diri semacam itu pastilah penuh dengan pekikan kegelisahan. Kenyang dengan teriakan minta tolong. Tertumpah rintihan pilu dan membuncah kegetiran yang dalam Dari tubir yang gelap aku berkeluh kesah, bersimpuh merunduk, aku tersiram air panas dan terpakar api membara. Jiwa berdandanan kasih, tetapi tubuh memeluk kebencian. Jiwa mengalirkan belas kasihan tetapi badan kekerasan dendam kesumat. Jiwa menanamkan kemurahan, tetapi tubuh menyemaikan kekikiran. Walaupun demikian, tubuh bukanlah sesuatu yang jahat sebab melalui tubuhlah segala kebajikan dapat mengungkapkan dirinya. Jiwa juga tidak melulu baik tetapi dari jiwa pulalah lahir segala kejahatan. Jiwa yang baik seharusnya tampak dalam tubuh tetapi jiwa yang buruk tidak wajib terjelma dalam tubuh. Amin.
72. Yesus Lahir di Kandang
Yesus engkau lahir di kandang Betlehem. Lahirkan kini secara baru di hati kami. Jauhkan kami dari segala marah bahaya, segala kebencian dan dendam, segala kekecewaaan dan sakit hati. Biarlah sertiap anak-anakMu menikmati hadirat-Mu biarlah pula setiap orang merasakan cinta-Mu. Biarlah Tuhan, izinkanlah, engkau menjadi emanuel bagi kami semua. Tumbuhkanlah rasa setia kawan, kejujuran, kerendahan hati, semangat juang, sikap saling percaya. Kalahkanlah keangkuhan, remuklah segala kesombongan, hanguskanlah segala kotoran-kotoran jiwa. Yesus engkau kami puji. Biarlah aku hadir untuk melakukan kehendak-Mu. Cinta abadi kami tanamkan dalam Engkau. Kebenaran sejati bercahaya dari jiwa-Mu. Keadilan sempurna mengalir dari perjuangan-Mu. Kedamaian abadi ingin kami renggut dari perjuangan bersama-Mu. Amin.
73. ORANG PILIHAN ALLAH
Aku boleh bermegah sebab aku tergolong orang pilihan Allah. Sebagai orang pilihan, aku dikuduskan dan dikasihaniNya. Itu aku yakin benar. Sayangnya predikat tersebut kerapkali sebagai “Senjata makan tuan”. Aku bukanlah orang yang selalu mengenakan belaskasihan, kemurahan atau kerendahan hati. Aku tergolong orang yang apatis, pelit atau kikir bahkan pada waktu aku adalah orang yang sangat egois. Aku adalah orang sombong bukan rendah hati, kasar dan bukan lemah lembut. Mudah meleda-ledak dan putus asa, putus harapan, jadi bukan penyabar. Aku bukanlah pemaaf tetapi pendendam yang berpura-pura suka mengampuni. Bukan damai yang memerintah di hatiku apalagi damai Kristus. Tetapi ketakutan dan keinginan disanjung. Aku jarang bersyukur tetapi banyak mengeluh. Jadi sesaungguhnya aku tidak layak disebut orang Kristen atau katolik. Yesus baptislah aku secara baru. Ampunilah semua dosaku, termasuk semua orang yang karena kejahatanku telah pula berdosa. Ampunilah pula mereka yang karena kejahatannya telah menyebabkan aku berdosa. Juga mereka yang dengan caranya sendiri telah menyebabkan aku berdosa. Izinkanlah hatiku memujiMu, Allah yang maharahim, Thanku selama-lamanya. Amin.
74. TUHAN JAGALAH BIBIRKU
Mulut kadang tak dapat di kontrol. Ia meluncurkan kata kata yang kerap kali tidak mewakili keinginan hati. Kata kata itu, kadang lebih tajam dari belati, lebih mematikan dari pada racun maut sekalipun. Ia laksana api yang membakar tumpukan sampah, laksana air yang meluap di kali kali gersang. Meskipun demikian, kata-kata juga kerap kali menghantar orang pada penyembuhan, pada kedamaian, pada ketenangan dan rasa aman. Kata kata kerap kali menghibur, menguatkan, meneguhkan. Orang kerap pula memandang kedalaman hidup seseorang dengan cara dia menguraikan lidahnya. Bahkan perbuatan yang baik sekali pun jika di sertai dengan untaian kalimat yang tidak pantas, perbuatan baik ternoda. Kata-kata yang indah sekali pun jika tidak disertai dengan perbuatan yang benar akan menjadi gendang yang bertalu talu. Kata-kata yang kasar laksana irama ibarat gong yang gemerincing dimainkan oleh bocah bocah tanpa nada yang serasi. “ Tuhan, jagalah lidah dan bibirku agar aku hanya berkata-kata dengan kebajikan dan kebenaranMu, selebihnya tidak bermakna. Terpujilah Engkau Tuhan selama-lamanya. Amin.
75. PUJILAH TUHAN HAI SEGALA CIPTAAN
Pohon pohon pujilah Tuhan pencipta Mu
Binatang binatang pujilah Tuhan pencipta Mu
Segala bintang di cakrawala pujilah Tuhan penjaga Mu
Segala kumpulan air pujilah Tuhan penjaga Mu
Segala kumpulan bebatuan pujilah Tuhan pengahadir Mu
Segala barang perhiasan pujilah Tuhan penghadir Mu
Segala tumbuh tumbuhan pujilah Tuhan yang membuatmu
Pujilah Tuhan yang membuat mu segala manusia
Pujilah Tuhan yang melahirkan kamu segala perempuan
Pujilah Tuhan mempelaimu segala lelaki
Pujilah Tuhan pengantinmu segala anak anak
Pujilah Tuhan yang menyusuimu,
oh, segala yang ada
Pujilah peyelamat mu selama lamanya, hai segala yang ada. AMIN.
76. PUJIAN KEBIJAKSANAAN
Oh kebijaksanaan, engkau tak masuk dalam hati keruh, tidak pula tinggal dalam raga yang dikungkung kenajisan. Awasilah mulutku, ya Tuhan agar tak terucap gerutu yang sia sia, agar tak terjadi api tanpa cahaya yang menerangi, dan agar sinar gemerlapan bintang bintang mengenyahkan kelamnya malam. Oh kebijasanaan, biarlah menjadi nyata dan tetap nyata. Jagalah hatiku, ya kebijaksanan agar tiada amarah membual darinya. Lindungilah jiwaku, ya kebijaksanaan agar kegaduhan tiada membanjiri batin yang tenang, juga kepalsuan tidak menghayutkan kebenaran. Oh kebijaksanaan, desaklah hatiku agar melambungkan pujian kepada Yang Maha Ada, biarlah mulutku mengalirkan nada-nada kemuliaan yang tak berkesudahan, serentak berkeluh atas segala kenajisannya. Tuntunlah pikiranku agar ia selalu merencanakan apa pun asalkan patut dan benar, adil dan tak menindas. Biarlah mataku mengalirkan sungai yang membanjiri karena penyesalan dan niat tobat, dan jauhkanlah bagiku kesempatan untuk sesuatu apa pun yang buruk dan tak layak. Kebijaksanaan, terpujilah Engkau. AMIN.
77. HIDUP INI UNTUK APA
Hidup ini untuk apa? Namun untuk apa pertanyaan itu? Pertanyaan pertama untuk mencari tujuan hidup.Pertayaan lain untuk mengantisipasi bagaimana menggapainya. Hidup tidak punya tujuan dalam dirinya.. Hidup tentu saja untuk memperoleh hidup. Hidup diperoleh dengan memberi hidup kepada yang lainnya. Tak pernah seorang pun awalnya menginginkan hidup itu, tetapi fakta bahwa semua orang mendapatkannya. Jadi, hidup itu melulu sebuah pemberiaan. Mengapa bukan kematian yang diberikan? Orang siapa pun dia, tidak menginginkan kematiannya. Hidup itu indah tetapi kematian buruk rupa. Hidup lebih sesuai dengan kodrat manusia, sedangkan kematian adalah aksesoris dan di luar kodrat. Kematian sejak semula tidak pernah tercipta. Segala sesuatu ada untuk tetap ada selamanya AMIN
78. AMAN DALAM LINDUNGAN TUHAN
Kutekuni lagi dan lagi, apa yang telah Tuhan mulai dalam diriku. Apa yang semula Dia rencanakan, tak mungkin Dia tarik kembali. Dengan rela hati Dia tunjukkan kesabaranNya ketika berhadapan dengan segala macam perbutan celaka. Seakan akan Dia berkata : “ KasihKu tak mungkin terkalahkan oleh cacat celamu.” Begitulah Tuhan, dengan segala keagunganNya, Ia mau berbuat apa yang Ia pandang baik, dan semua itu akan terjadi dan tetap terjadi. Tanpa kata, aku bersimpuh ya Tuhan dan tanpa suara pula Engkau mengangat dan memeluk, layaknya seorang ayah yang baru bertemu dengan anaknya yang baru pula dari perantauan. Oh jiwaku adakah kaulihat bahwa Tuhanku menyiksamu, adakah kau rasakan bahwa Dia melupakanmu, Dia yang memenuhi seluruh alam? Engkau selalu dalam tanganNya, engkau bermain dan terus bermain di bawah lenganNya yang perkasa dan engkau akan tetap merasa aman. Oh jiwaku pujilah dia, sembahlah dia, pujilah selalu Tuhan semesta alam dia yang sabar, pemurah dan dia yang mengangkat engkau dari persampahan cara hidup mu. Syukur bagi mu Tuhan, ya Tuhanku keindahan yang tak habis-habisnya kunikmati. Dialah Tuhan segala jagad. AMIN
79. TUHAN BERILAH KAMI KETENANGAN
Tuhan Allahku, betapa mulia nama Mu. Engkau agung dan mengagumkan. Seluruh alam raya kau dandani dengan pancaran keindahanMu.Tak satu pun dapat ditandingi oleh karya manusia. Dalam segala kemewahanMu, Engkau mendandani umat manusia. Segalanya berkenan di hadapanMu. Engkau tiada hentinya mengarahkan mata hati kami mengarah kepada Mu. Pun pula tiada putusnya Engkau menemani batin kami dengan cahaya ilahiMu. Engkau menghendaki agar jiwa kami sedikit pun tidak khawatir akan hidup ini. Kami Kautuntun untuk mencari harta surgawi. Dengan itu, segala sesuatu akan ditambahkan kepada kami. Juga, Engkau tidak menginginkan kami hidup susah. Kesusahan sehari cukup untuk sehari. Bapa Tuhanku Allah, hari hari hidup kami sering kali dibayang bayangi ketakutan dan kecemasan. Kami takut akan masa depan, takut gagal dalam perjuangan, takut cita cita kandas, takut nama baik runtuh, takut tidak dihargai, takut dengan masa tua, takut dengan peperangan, takut dengan teroris, takut terhadap provokasi agama, takut menjadi kawanan kecil. Kami juga takut memberi kesaksian tentang iman kami. Kami juga cemas akan keselamatan diri, cemas karena dosa masa lampau, cemas karena tindakan buruk yang kami lakukan,cemas kalau kalau dosa kami terbongkar. Tuhan,berilah kami keteguhan dalam iman dan pengharapan serta cinta abadi. AMIN.
80. “ BAPA DI SURGA, AMPUNILAH HAMBAMU INI “
Bapa di sorga, ampunilah hambaMu ini. Engkau telah mengampuni Daud hambaMu. Engkau juga telah mengampuni Zakheus. Engkau jugalah yang telah mengampuni bangsa Israel umat pilihanMu. Tidak ada akal yang dapat memahami Engkau. Tiada pula kata yang dapat melukiskan Engkau. Pun pula tiada hati yang dapat menampung Engkau. Namun, Engkau telah menjadikan segala-galanya baik dan indah bagiMu. Hati yang beku Kaucairkan. Jiwa yang kelam Kauhibur. Hati yang merana Kauhidupkan. Oleh kerahimanMu buatlah kami bersih seperti salju dan putih seperti kapas. Tuhan yang Maharahim, ampunilah segala dosa kami. Ampunilah segala kesalahan umatMu. Jadikanlah hati kami tempat Engkau bernauh. Jadikanlah diri kami sebagai suatu pujian bagi kerahiman dan kemuliaanMu. Biarlah bibir kami memujiMu. Biarlah hati kamu memuliakan engkau. Biarkan hidup kami ada dalam penyelenggaranMu. Terpujilah Engkau Bapa dan Putera dan Roh Kudus. AMIN (Sikakap 20 juni 2003 Pkl 16.00)
81. TUHAN BERILAH KAMI ROH KUDUS
Yesus, Mesias dari Allah. Engkaulah keturunan Daud. Engkau mau mengambil rupa kami. Dengan itu, seluruh perjuangan dan pergulatan hidup kami dapat Kaurasakan. Perjuangan dari malam sampai pagi dan dari pagi sampai malam. Sekadar untuk tidur malam pun kami sulit. Lebih sulit lagi karena kami dibebani dengan segala persoalan yang tak kunjung berakhir. Tak seorang pun, dari hati nuraninya yang bening, mau menjadi budak kejahatan. Begitu hebat pengaruh dosa, sehingga kami tak sanggup seutuhnya menjadi manusia merdeka. Kami tak punya kekuatan apa pun untuk mengatasi kecenderungan jahat yang ada dalam diri kami. Anugerahkanlah rahmat Roh KudusMu agar kami layak disebut anakMu. Malam kian larut bayang bayang kejahatan makin menghantui. Begitulah kami dibelenggu. Mula mula oleh daya rangsang pikiran. Selanjutnya kami seakan menghadapi kenyataan. Tuhan Yesus, hanya Engkau saja yang sanggup mengatasi semuanya ini.Terpujilah Engkau karena segala kebaikan yang pasti akan Kaunyatakan. Engkau kami puji selamanya AMIN
82. KASIH ALLAH TAK TERTAHANKAN
Kalaupun hidupku penuh dengan penderitaan, segala dayaku habis, semua impianku sirna, seluruh usahaku gagal, cita-citaku kandas, bahkan sekalipun aku amat sengsara, aku tetap memuji Tuhanku. Aku tetap memuji dan bersyukur kepada Allahku, aku tetap percaya kepadanNya, bahwa Dia berbelas kasih dan maharahim, pengampun dan kasih setianya abadi kepadaku, aku orang berdosa. Aku baru tak mungkin percaya seandainya Allahku tak ada. Tetapi Allah tak mungkin tak ada, jadi aku tak mungkin tak bersyukur. Aku bersyukur sebab aku percaya, dan ini benar. Jika Allah hadir dan ada dimana mana, pasti di sana terdapat keselamatan dan ketenangan, di sana ada damai dan pengampunan. Allah hadir dalam segala-galanya, atau lebih tepat, segala-galanya, terutama manusia yang secitra dengan Dia, ada dalam lubuk hatiNya, tercatat dalam telapak tanganNya. Oh betapa bahagianya. Maka segala dan semuanya itu pastilah mengalami juga keselamatan, tentu dengan catatan kalau ia mau. Keselamatan tetaplah senantiasa sebagai suatu tawaran yang datang dari Allah. Adakah sesuatu yang tak mungkin tertembusi oleh pancaran sinar kasih ilahi ? Aku tak percaya bahwa dosa kejahatan dan kenajisan, sanggup menghalau kasih ilahi. Kasih Allah tak tertahankan. Karena itu, berbaliklah kepadaNya, mintalah pengampunanNya, bersembah sujudlah kepadaNya. Karena kasih Allah tak tertahankan, tercurahkan kepada semua orang berdosa yang mau bertobat, maka tak perlu hidup dalam ketakutan apalagi dalam ketidak-percayaan. Allah menjadikan segala-galanya baik, dan baik adanya sejak semula, itulah hakekat penciptaan Allah. Ia membaharui ciptaanNya yang tercemar menjadi manusia berbudi dan berhati baru. “ Allahku, aku menyembahmu dan terpujilah Engkau selamanya. Pujian ini tidak akan kutarik lagi, buatlah agar pujianku tetap bergema dan bergaung di telingaMu. Tuhan pujilah Engkau selamanya. AMIN.